Menurut Guru Pembimbing Diana, kegiatan itu dilakukan sekolah sebagai upaya untuk memberikan pembelajaran terhadap anak didik, agar memiliki rasa kepedulian dan ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak anak didik untuk mengenal dan memahami apa fungsi dari tanaman mangrove. Sehingga, nantinya mereka diharapkan bisa turut melestarikan keberadaannya,” ujarnya, Rabu (11/6).
Di tempat ini, lanjut Diana para siswa-siswi diberikan pengenalan jenis tanaman mangrove. Serta dibekali pembelajaran tentang tata cara persemaian, pembibitan hingga penanamannya. Bahkan, untuk pembuatan herbarium mangrove.
“Kami juga memberikan pemahaman kepada siswa-siswi tentang keberadaan hutan mangrove yang ada di Kota Gresik yang keberadaannya difungsikan sebagai penahan abrasi laut,” tuturnya.
Diana menambahkan, bahwa kunjungan ke kawasan konservasi hutan mangrove ini, merupakan bagian dari pembelajaran yang diadakan di luar kelas agar para siswa-siswi mengetahui secara langsung keberadaannya.
“Para siswa-siswi sengaja tidak hanya sekedar diberikan teori saja dalam kelas, tetapi langsung kita diajak mempraktekannya dilapangan agar dapat lebih dekat dengan alam serta mengetahui kondisi yang sebenarnya seperti apa,” ungkapnya.
“Kita juga mengajak siswa-siswi, untuk observasi aneka kehidupan di hutan mangrove dengan berjalan kaki di traking mangrove. Siswa-siswi setelah kegiatan diluar kelas, harus membuat resume dan mempresentasikan didepan kelas tentang kunjungan yang dilakukan hari ini,” tandasnya. (Mor)