BEKASI (IndependensI.com)- Guna meningkatkan pendistribusian dan pelayanan air bersih, serta memperluas cakupan yang lebih merata ke semua wilayah, dibutuhkan jaringan perpipaan yang lebih baik dan memadai
Dan dalam membangun jaringan perpipaan, dibutuhkan dana yang besar. Sebab, biaya pembangunan jaringan pipa dibanding Instalasi Pengolahan Air (IPA) jauh lebih besar, karena memerlukan lahan yang cukup dan koordinasi dengan berbagai pihak
Terkait hal itu, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bhagasasi, sedang menjajaki kerjasama dengan kementerian dan atau badan usaha swasta, dalam penyediaan jaringan perpipaan untuk pendistribusian air bersih kepada pelanggan di 23 wilayah kecamatan se Kabupaten Bekasi
Untuk membangun perpipaan sebagaimana diketahui, membutuhkan biaya sangat besar. Berbagai perizinan juga harus ditempuh karena menanam pipa dengan kedalaman tertentu di dalam tanah.
Dan dalam pelaksanaan di lapangan, tentu banyak utilitas lain yang berdampingan dengan pipa karena jaringan biasanya ada di tepi jalan raya. Jadi perlu kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak.
Penjelasan itu diungkapkan Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Reza Lutfi, saat menerima kunjungan kerja Direksi Perumda Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu, baru-baru ini.
Reza menyebut, dalam pembangunan pipa tersebut, Perumda Tirta Bhagasasi lebih memiliki sistem sewa. Artinya, pemilik pipa bisa saja pihak lain, tetapi pihaknya membayar fasilitas sewa berdasarkan kubikasi air yang melintasi pipa.
Adapun pipa yang disewa dengan sistem tarif (toll fee). Sistem ini bertujuan untuk mengurangi kebocoran atau kehilangan air sepanjang jaringan pipa. Jadi kalau ada kebocoran pipa, menjadi tanggungjawab pemilik pipa. Demikian juga perawatan pipa akan lebih profesional jika pipa tersebut dengan sistem sewa, katanya.
Melalui sistem sewa pipa seperti ini, disebut Reza Lutfi, sudah dilaksanakan BUMD Pemkab Bekasi dalam menyalurkan gas. Jadi sistem ini akan lebih baik dan efisien bagi penyewa.
Saat ini, Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi telah memiliki panjang pipa sekitar 3.500 kilometer berbagai ukuran.
Ia mencotohkan, terkait program pemerintah pusat melalui
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang membangun rumah seperti di Kabupaten Bekasi, dapat sekaligus dibangun jaringan perpipaan ke perumahan tersebut.
Jika jaringan pipa untuk mendistribusikan air bersih ke perumahan tersebut sudah ada, Perumda Tirta Bhagasasi siap untuk mendistribusikan air. Hal ini juga untuk mendorong pelaksanaan program rumah bersubsidi untuk masyarakat.
“Jika fasilitas air bersih susah ada, kita yakin rumah akan lebih cepat terjual. Dengan adanya rumah bersubsidi di daerah, dapat membantu masyarakat lebih sejahtera dan tinggal di hunian yang layak dan berkualitas. Jadi setiap rumah tidak lagi menggunakan air tanah, dan ini akan menjaga ekosistem lingkungan,” ungkapnya
Terkait program tersebut, Reza pun sudah bertemu Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah dan anggota DPR RI untuk mendorong pelaksanaan program tersebut.
Dikatakan, saat ini, Perumda Tirta Bhagasasi selaku BUMD milik Pemkab Bekasi, sudah mempunyai jumlah pelanggan lebih 300.000 sambungan langganan. Dan kini, dalam pelaksanaan kerjasama untuk memasok air bersih ke Kawasan Industri MM 2100, Cibitung Bekasi tahap awal 400 liter perdetik.
Kerjasama dengan pengelola kawasan industri mengingat Kabupaten Bekasi sebagai daerah yang terbesar kawasan industrinya di Asia Tenggara, salah satu program Perumda Tirta Bhagasasi dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat akan ketersediaan air bersih. (jonder Sihotang)
.