Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) masa bakti 2020-2024. (Istimewa)

PBSI Siap Buka Kerjasama Dengan Banyak Pihak

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) masa bakti 2020-2024 resmi dilantik oleh Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman di Swissôtel PIK Avenue, Jakarta (Jumat (9/4/2021). Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna menuturkan sebelum dilantik, ia dan para pengurus PP PBSI sudah mulai bekerja sesuai amanat Musyawarah Nasional.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa menyelenggarakan pelantikan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) masa bakti tahun 2020-2024,” kata Agung dalam sambutannya. “PBSI sudah menggulirkan pelatnas dengan memanggil 87 atlet baik Utama maupun Pratama juga mengirim atlet-atlet ke berbagai turnamen internasional,” imbuhnya.

Setelah pelantikan ini, PBSI akan segera melaksanakan program-programnya seperti melanjutkan pelatnas, menggelar Sirkuit Nasional, dan turnamen internasional serta berfokus menyiapkan tim menuju Olimpiade Tokyo. Agung mengungkapkan kemajuan olahraga bulutangkis tidak dapat semata bergantung kepada PBSI sebagai asosiasi olahraga. Tentunya perlu mendapat dukungan banyak pihak terutama korporasi.

“Korporasi menjadi salah satu unsur strategis dalam pengembangan bulutangkis. Baik sebagai olahraga prestasi maupun industri dan hiburan. Oleh karena itu kami mengembangkan visi terwujudnya tata kelola terbaik yang mendukung pelatihan dan kompetisi, meningkatkan minat dan memberikan kesempatan tampilnya bakat-bakat baru yang secara berkesinambungan menghasilkan atlet-atlet berprestasi serta membangun kolaborasi partisipatif dalam menciptakan sports industrial entertainment,” tutur Agung.

Lebih jauh Agung mengungkapkan, terkait bulutangkis sebagai olahraga industri dan hiburan, pihaknya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bapak Erick Thohir, yang sudah menetapkan BNI sebagai sponsor PBSI empat tahun ke depan. Pria kelahiran 19 November 1971 ini juga mengajak para kelompok usaha dan korporasi untuk bekerjasama dengan PBSI.

“Partisipasi kelompok usaha dan korporasi kami buka seluas-luasnya. Percayalah bulutangkis Indonesia dengan lebih dari 2.080 klub atau komunitas dan 17.000 atlet profesional merupakan wahana pemasaran yang efektif dan prospektif,” tegas Agung.

Tes Kesehatan

Sementara itu dalam kesempatan berbeda, d sebanyak 67 atlet pelatnas menjalani serangkaian tes kesehatan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (8/4/2021). Tes kesehatan ini rutin dilakukan PBSI saat pemanggilan pemain di setiap awal tahun.

Serangkaian tes kesehatan yang dibagi menjadi enam pos ini meliputi pemeriksaan darah, elektrolit, fungsi hati, ginjal, rontgen thorax, frekuensi nadi, tensi, saturasi oksigen, THT, mata, EKG, visus, postur, gizi, dan lain sebagainya.

 

Kepala dokter PBSI, Michael Triangto mengatakan, tes kesehatan ini adalah bagian dari pengecekan kondisi atlet yang terpilih masuk ke pelatnas. “Yang pertama tes kesehatan ini bertujuan tentunya setiap ada atlet yang baru masuk, dalam artian atlet yang terpilih, kami harus mengetahui dulu baik tingkat kesehatannya maupun tingkat kebugarannya,” buka dr. Michael.

“Ini sebagai syarat para atlet bisa masuk di pelatnas, harus sehat dan memenuhi standar. Baik standar kesehatan dan standar kebugaran sesuai yang diminta pelatih fisik. Karena kalau kondisinya terlalu jauh maka akan menyulitkan atletnya maupun kami saat nanti dilatih. Ada beberapa contoh atlet yang bisa disebut potensial lalu masuk ke pelatnas tapi ternyata ia sudah habis-habisan di klub, artinya sudah pernah cedera dan ketika di dalam pun akhirnya terus mengalami cedera. Itu yang kami hindari. Makanya para atlet ini harus benar-benar kualitasnya sesuai dengan standar yang kami minta,” lanjut Michael.

Masih menurut dr. Michael, para atlet yang belum memenuhi standar bukan berarti PBSI menutup pintu bagi mereka. Di tahun depan bila usianya masih cukup dan mempersiapkan diri dengan lebih baik, tidak menutup kemungkinan untuk mereka bisa kembali diterima. Selain itu, dr. Michael juga menegaskan hasil tes kesehatan ini tidak mutlak menjadi penentuan para atlet terpilih ini untuk berlanjut di pelatnas atau dipulangkan kembali ke klub.

Selain tes kesehatan, para atlet pelatnas juga akan menjalani tes fisik mulai hari Jumat (9/4). Hasil dari kedua tes ini akan digabung lalu menjadi bahan evaluasi untuk penilaian ke depan.