BANDUNG (Independensi.com) – Seorang penderita difteri asal Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Slamet Garut.
“Pasien itu sempat dirawat di ruang Puspa sejak minggu kemarin, tapi pada hari Minggu (10/12/2017) meninggal,” kata Humas RSU dr Slamet, Lingga Saputra kepada wartawan di Garut, Senin (11/12/2017).
Ia menuturkan, pasien yang meninggal dunia karena menderita difteri yakni Idah (32) warga Kampung Ngamplang, Kecamatan Pakenjeng.
Pasien tersebut, kata dia, baru diketahui positif difteri pada Kamis (7/12/2017) setelah diperiksa oleh tim medis RSUD Garut. “Namun kondisi pasien terus menurun dan tidak bisa bertahan,” katanya.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Janna Markus menyebutkan, kasus difteri telah menyebar di Kecamatan Sukaresmi, Cibatu, Cihurip, Garut Kota, Bayongbong, Sukawening, Cisurupan, Pamulihan, Bungbulang dan Cikajang.
Ia menyebutkan, jumlah penderita difteri tercatat ada 11 orang, dua orang meninggal dunia dan sembilan orang sudah kembali sehat.
“Kasus difteri di Garut mengalami peningkatan, tapi kasusnya bukan yang paling tinggi,” katanya.
Sebagai upaya antisipasi penyebaran penyakit tersebut, Janna mengajak masyarakat untuk mengimunisasi lanjutan, mulai bayi berusia 12 bulan, 18 bulan hingga anak yang duduk di kelas 5 SD.
“Jika menemukan kasus baru di masyarakat, kami minta untuk segera melaporkannya, agar mendapatkan penanganan yang lebih cepat,” katanya.