SAMOSIR (Independensi.com) – Seorang pria berinisial FS yang mengaku sebagai wartawan menjadi makelar kasus (Markus) dalam kasus tindak pidana perjudian.
FS diduga menerima uang Rp 70 juta dari tersangka kasus judi togel untuk menyogok aparat penegak hukum agar tersangka terbebas dari jerat hukum.
Namun apa yang dijanjikan FS tidak sesuai harapan tersangka yakni BH dan Br M. Demikian informasi yang diperoleh Independensi.com dari Polres Samosir, Jumat (28/1/2022).
Dikonfirmasi kepada pihak keluarga, tersangka kasus judi togel yang merupakan suami istri tersebut mengaku kecewa.
Saat ini BH dan Br M sudah ditahan oleh pihak Kejaksaan di Lapas Kelas III Pangururan.
Mereka merasa dibohongi oleh FS. Kepada beberapa wartawan, pihak keluarga tersangka pada Rabu (26/1/2022) di Pangururan menjelaskan kronologis pemberian uang kepada FS.
“Transaksi berlangsung di lokasi Mapolres Samosir, saya yang menyerahkan uang ke FS,” sebut kerabat tersangka yang enggan ditulis namanya.
Dia juga menambahkan, pemberian uang dalam jumlah besar itu diharapkan untuk membantu kerabatnya yang terjerat kasus judi togel.
Ternyata kasus dimaksud saat ini sudah ditangani pihak Kejari Samosir, karena berkasnya sudah P21 dari pihak kepolisian.
Ulah FS sebagai makelar kasus (markus) menuai masalah, karena urusan uang Rp. 70 juta yang diterima olehnya perlu ditelusuri peruntukannya.
“Ini harus ditelusuri sampai tuntas, karena mencemarkan profesi jurnalis,” sebut seorang jurnalis yang bertugas di Samosir.
Dia mengatakan, agar Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon menelusuri aliran dana Rp. 70 juta itu. “Jangan-jangan FS menjual nama pihak kepolisian, ” tegasnya.
Selanjutnya Robin Nainggolan menegaskan, agar komunitas jurnalis di Samosir juga melaporkan ulah FS, yang dinilai sudah mencoreng nilai luhur profesi jurnalis di Kabupaten Samosir.
“Kapolres Samosir harus mengungkap aliran dana yang diminta FS, kepada siapa diserahkan,” tegasnya.
Menurutnya, kalau ada oknum aparat kepolisian di jajaran Polres Samosir yang terlibat dengan perlilaku FS, harus diusut tuntas.
“Sekarang ini pihak Polri sedang giat giatnya dengan jargon Presisi, kalau ada oknum yang berupaya merusak citra kepolisian harus diusut,” ujar Robin serius.
Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon, ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp nya terkait adanya markus di Mapolres Samosir, sampai berita ini diturunka belum memberikan keterangan. (Carter Silverius Sitanggang)