Ketua Harpi Melati Kabupaten Gresik Nurul Fajriah mengatakan, kegiatan tersebut untuk melestarikan busana muslim yang dipadukan dengan tradisi Jawa.
“Dalam kegiatan ini, kita melibatkan perias dari masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik. Harapannya, untuk menyamakan tata cara busana pengantin khas Gresik. Sehingga, adat dan budaya kita (Gresik) masih terjaga secara baik,” ujarnya, Rabu (29/6).
Setelah lomba tata rias pengantin selesai, peserta mengikuti lomba fashion show. Tujuannya untuk menyamakan para perias dalam menata busana pengantin dan dalam fashion terhadap busana khas daerah Gresik,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Nurul kegiatan fashion show juga untuk memberikan semangat bagi anak-anak yang hobi fashion. Sebab, selama Pandemi kegiatan tatap muka dibatasi oleh pemerintah.
“Dengan kegiatan ini, anak-anak yang mempunyai hobi fashion dapat tersalurkan. Dan kita, bisa mengarahkan anak-anak yang hoby fashion ke dalam busana dan adat Jawa,” imbaunya.
Lomba rias pengantin muslim dan lomba fashion kostum karnival, menurut Nurut juga mendapat perhatian dari pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Gresik.
“Alhamdulillah kegiatan yang kami selenggarakan ini, dapat suport dari Wakil Ketua DPRD Gresik dari Fraksi Gerindra Nur Sa’idah dan Sahrul Munir dari Fraksi PKB,” ungkapnya.
Sementara Nur Sa’idah, yang hadir saat kegiatan berlangsung membuat chalange dengan meminta peserta rias yang memenangkan lomba untuk merias dirinya dalam waktu 5 menit. Jika berhasil dia akan memberikan tambahan hadiah berupa uang tunai.
“Kegiatan lomba rias pengantin ini, perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah. Seperti di Dinas Pariwisata dan Budaya serta Dinas Pendidikan, sebab tata rias busana ini harus dilestarikan dan dikenalkan kepada anak -anak generasi muda,” tukasnya.
“Kita pimpinan DPRD Kabupaten Gresik sangat mendukung kegiatan lomba rias pengantin dan fashion kostum karnival. Sebab, kegiatan ini dalam rangka melestarikan tradisi dan mengenalkan budaya kepada generasi muda Indonesia,” pungkasnya. (Mor)