JAKARTA (Independensi)- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendukung kebijakan PT Pertamina (Persero) menggenjot kapasitas energi panas bumi atau geothermal.
Gus Falah menyatakan, kebijakan Pertamina itu sangat penting sebagai upaya agar Indonesia mencapai nol emisi karbon pada 2060.
“Pengembangan geothermal memang tepat dilakukan sebagai langkah dekarbonisasi sekaligus mengembangkan bisnis hijau,” ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/11/2022).
Sebab, Gus Falah mengungkapkan Indonesia punya cadangan panas bumi cukup besar, yakni sekitar 23,7 Giga Watt.
Dengan menggunakan geothermal, akan terjadi pengurangan emisi karbon secara signifikan hingga 1.200 juta ton emisi karbon ekuivalen.
Jadi, Gus Falah menegaskan geothermal berperan penting dalam transisi energi dan memerangi emisi karbon.
“Maka, langkah Pertamina sangat tepat dengan menggenjot penggunaan geothermal yang jejak emisinya jauh lebih rendah dibandingkan energi fosil,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Seperti diketahui, Pertamina melalui anak usahanya Pertamina Geothermal Energy telah mengelola 13 wilayah kerja geothermal di Indonesia dengan kapasitas terpasang 1.877 MW yang terdiri dari 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE, serta 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.
Jumlah tersebut mewakili 82 persen dari total kapasitas terpasang geothermal di Tanah Air.
CEO Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto baru-baru ini menyatakan, pihaknya berkomitmen dalam lima tahun ke depan menambah kapasitas terpasang geothermal sebesar 600 megawatt.
Menurutnya, melalui upaya tersebut terdapat potensi untuk menghindari dihasilkannya 15,7 juta ton karbon ekuivalen per tahun.
Dalam menjalankan bisnisnya, lanjutnya, Pertamina Geothermal Energy terus berupaya untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE.
“Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals ke 7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggungjawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals),” tambahnya.