JAKARTA (Independensi.com) – Para pakar yang tergabung dalam Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) meluncuran Buku Pedoman Injeksi Toksin Botulinum.
Buklu tipis dengan tebal 30 halaman ini di editori dr Lilik Norawati spKK FINSDV FAADV selaku ketua KSDKI bersama dr Brahm U Pendit spKK, FINSDV
Ketua Umum Pimpinan Pusat Perhimpunan Dokter Penyakit Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Dr dr M yulianto Listiawan spKK (K) FINSDV FAADV dalam sambutannya pada peluncuran buku Pedoman Injeksi toksin Botulinum di ICE BSD Sabtu (19/11) mengatakan, buku ini diharapkan dapat menjadi petunjuk dan pedoman dalam melakukan injeksi toksin botulinum, terutama pasien di Indonesia.
Yulianto menambahkan, selama ini praktisi yang berkecimpung di bidang estetik dermatologi berkiblat ke pedoman Barat, meskipun kemudian muncul pedoman untuk orang Asia. Sudah tentu orang Indonesia mempunyai ke khasan anatomi wajah tersendiri.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat akhir-akhir ini ikut membawa pengaruh terhadap perkembangan teknis medis terhadap bidang estetik dermatologi dengan membawa slogan “Bordeless” dan “Beyond the Border” untuk suatu pergerakan yang menembus batas akademik.
Dalam hal ini kebutuhan yang sangat mendasar terhadap teknik medis yang baru, juga meliputi bidang anatomi klinis yang menjadi dasar bagi perkembangan teknik baru di bidang terapi injeksi, salah satunya injeksi toksin botulinum.
Buku yang disusun atas kerjasama KSDKI dengan Merz Aesthetics ini memuat sejumlah informasi penting seperti bagaimana cara kerja toksin botulinum, indikasi toksin botulinum, dan injeksi botulinum lainnya
Juga dijelaskan efek samping injeksi botulinum yang kerap di jumpai akibat penyuntikan toksin botulinum seperti bengkak memar lokal, sakit kepala dan nyeri pada tempat di suntikan toksin.
Buku ini bukan hanya bermanfaat bagi pekerja medis di bidang dermatologis tetapi juga masyarakat khususnya yang akan mengencangkan dan mempercantik wajah dengan cara injeksi toksin botulinum.
Mengapa buku Pedoman Injeksi Toksin Botulinum menjadi penting,karena banyak sekali berdiri klinik-klinik dengan teknik yang berbeda-beda. “Buku ini akan menjadi pedoman dan standar dalam penyuntikan toksin botulinum,” kata Yulianto. (hpr)
halo , dimana saya bs membeli buku ini? trm ksh