ROTE (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun berbagai infrastruktur di seluruh Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke, mulai dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote. Infrastruktur menjadi kunci peningkatan daya saing bangsa dan pemerataan hasil pembangunan.
Pulau Rote sebagai pulau paling selatan Indonesia dikenal sebagai daerah rawan air. Kementerian PUPR telah melakukan program penyediaan dan pengelolaan air tanah dan air baku melalui pembuatan sumur bor dan embung.
“Kuncinya di NTT termasuk di Kabupaten Rote Ndao, hanya satu, air. Jika ada air, maka pertanian, perkebunan, peternakan bisa meningkat,” kata Presiden Joko Widodo usai peresmian proyek-proyek strategis Kementerian PUPR di Kabupaten Ndao, yang dipusatkan di Embung Saina, Selasa (9/1).
Infrastruktur yang diresmikan yakni sumur bor sebanyak 5 buah untuk air baku dan jaringan irigasi air tanah, 5 embung dan disalurkan program Bantuan Stimulus Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 187 rumah yang bertujuan menjadikan hunian layak huni.
Ditambahkan Kepala Negara, pembangunan embung akan dilanjutkan tahun 2018 sebanyak 24 buah di NTT. Program BSPS di Rote Ndao juga akan dilanjutkan dengan jumlah penerima manfaat yang lebih banyak lagi yakni 200 unit.
Program tersebut merupakan bagian dari Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kementerian PUPR membangun dengan menyentuh daerah terluar, terdepan dan tertinggal di Indonesia. Pembangunan embung dan sumur bor meningkatkan produktivitas masyarakat, sehingga menjadikan Kabupaten Rote Ndao mengalami surplus pangan.
“Pembangunan embung bermanfaat untuk mengatasi kekeringan di Pulau Rote yang sering kesulitan air. Satu sumur bor dapat memenuhi kebutuhan air minum bagi sekitar 2.500 warga,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang turut mendampingi Presiden Jokowi pada acara peresmian tersebut.
Menurut Menteri Basuki, warga bisa memanfaatkan embung untuk irigasi sawah dan ternak. Saat musim hujan tiba, air akan tertampung di embung sehingga bisa meninggikan air tanah. “Musim tanam pertama menanam padi, musim tanam kedua dan ketiga menanam palawija,” ujarnya.
Lima embung yang dibangun akan menampung air sebanyak 331 ribu m3 dan bermanfaat mensuplai air baku bagi 1.350 orang dan sumber air kegiatan peternakan warga. Kelima embung tersebut adalah Embung Safetafa di Desa Nggodimeda, Embung Lene Ana dan Embung Haladale, Desa Keoen dan Embung Saina dan Embung Rau Oen, Desa Oelolot, Kec. Rote Barat.
Untuk 5 sumur bor yang diresmikan memiliki kapasitas layanan bagi 11.000 orang dengan total debit 11 l/dtk. Lokasi sumur bor berada di Desa Tuanatuk, Desa Sanggaoen I, Desa Sanggaoen II, dan Desa Holoama, ketiganya di Kecamatan Lobalain. Terakhir di Desa Tungganamo, Kec. Pantai Baru.
187 unit Rumah Swadaya di Desa Tolama Rote Barat
Dalam kesempatan yang sama diserahkan juga bantuan rumah swadaya sebanyak 187 unit dengan nilai Rp 2,7 miliar. Bantuan bersifat stimulan bagi masyarakat untuk peningkatan kualitas rumahnya secara swadaya di Desa Tolama Rote Barat.
Salah satu warga penerima bantuan, Rinus Elimanafe, mengaku bersyukur menerima BSPS sebesar Rp 15 juta. “Dengan bantuan ini saya bisa merasakan manfaatnya. Kini, rumah berdinding batu bata dan atap seng, sebelumnya hanya beratap daun dan berdinding saja,” katanya.
Tahun 2018 penyaluran program BSPS sebanyak 200 unit bagi 4 Desa (Koen, Lenupetu, Sonimanu, dan Tungganamo), Kecamatan Pantai Baru dengan nilai bantuan Rp 3 Miliar.
Kementerian PUPR akan membangunkan rumah berdinding batu dan beratap seng. Sedangkan untuk rangka, kusen, pintu adalah swadaya masyarakat. Selain itu rumah juga dibangun di atas lahan warga sendiri
Mendampingi Menteri Basuki, Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Amir Hamzah, dan Direktur Rumah Swadaya Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Johny F. Subrata.