BEKASI (IndependensI.com)- Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merupakan kawasan industri terbesar di wilayah Asia Tenggara. Banyak perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) beroperasi di daerah ini. Juga dihuni Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN).
Dari Kawasan di wilayah Cibitung Bekasi, pemerintah sudah membangun prasarana jalan tol menuju Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Tujuannya, guna mempermudah transportasi hasil-hasil produksi untuk kepentingan ekspor dan impor.
Bahkan, di Kabupaten Bekasi tepatnya di Kawasan Jababeka, pemerintah telah menyiapkan pelabuhan udara atau dry port. Jadi, barang-barang yang akan diekspor ke luar negeri, oleh petugas Bea dan Cukai, sudah diperiksa terkait dokumentasi barang tersebut.
Tahun 2023, Kabupaten Bekasi menjadi daerah di Jawa Barat yang berhasil mencatatkan investasi masuk tertinggi sepanjang 2023. Investasi yang berhasil masuk ke daerah ini mencapai Rp 61,21 triliun.
Perolehan Kabupaten Bekasi tersebut unggul jauh dibandingkan wilayah di peringkat kedua yang membukukan investasi terbanyak, yakni Karawang sebesar Rp 45,86 triliun. Adapun Kota Bekasi berada pada peringkat kelima dengan realisasi investasi sebesar Rp 12,3 triliun.
Data tersebut disampaikan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Jawa Barat Taufiq Santoso pada acara ‘West Java Investment Report 2023’, baru-baru ini.
“Namun investasi ke depan harus lebih merata, jangan hanya berpusat di bagian utara Jawa Barat, tapi juga menyebar ke selatan. Banyak hal yang berpotensi mendatangkan investor, seperti ekonomi hijau, ekonomi syariah, hingga energi terbarukan,” katanya.
Realisasi investasi yang tinggi berperan penting mendorong pertumbuhan ekonomi Jabar yang relatif stabil dari tahun ke tahun. Adapun sepanjang 2023, realisasi investasi di Jabar mencapai Rp 210,6 triliun.
Diharapkan, investasi terus bergerak naik di Kabupaten Bekasi, dan lowongan pekerjaan pun, terus bertambah. Karena itu, Pemkab Bekasi terus meningkatkan dan mempermudah pelayanan investasi di wilayah tersebut. (jonder sihotang)