TULUNGAGUNG (IndependensI.com) – Pemerintah terus menggencarkan upaya peningkatan gizi masyarakat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pada Minggu, 16 Maret 2025, giliran warga Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, yang mendapatkan sosialisasi mengenai program ini.
MBG merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia sekaligus menekan angka stunting. Program ini telah resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 secara serentak di 245 titik di seluruh Indonesia.
Dengan menyediakan makanan bergizi setiap hari, pemerintah berharap generasi muda bisa tumbuh sehat dan lebih fokus dalam belajar.
Acara sosialisasi di Desa Sawo dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, Anggota DPRD Tulungagung Rizky Ranisa Nur’atma, serta Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Badan Gizi Nasional (BGN) Wahyudi Indrayana. Dalam kesempatan tersebut, Nurhadi mengajak masyarakat untuk mendukung penuh program ini, yang merupakan salah satu prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2025–2029.
“MBG tidak hanya bertujuan menekan angka stunting, tetapi juga memastikan ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga pelajar mendapatkan asupan gizi yang memadai,” ujar Nurhadi dalam sambutannya.
Dampak Positif Bagi Ekonomi dan Masyarakat
Selain sebagai solusi perbaikan gizi, program MBG juga memiliki dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Wahyudi Indrayana dari BGN menjelaskan bahwa program ini turut membuka peluang kerja dan kemitraan bagi masyarakat yang ingin berkontribusi.
“Kami mengimbau warga agar berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BGN untuk menawarkan kerja sama yang tidak resmi. Jika ingin menjadi mitra, bisa langsung mendaftar melalui portal resmi www.mitra.bgn.go.id tanpa pungutan biaya,” tegas Wahyudi.
Kesuksesan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada sinergi antara berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah daerah dan masyarakat.
Pentingnya Gizi Seimbang: Dari “4 Sehat 5 Sempurna” ke “Isi Piringku”
Laili Kurniasari, Nutrisionis dari Dinas Kesehatan Tulungagung, turut memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat. Ia menekankan bahwa konsep gizi masyarakat kini beralih dari “4 Sehat 5 Sempurna” ke “Isi Piringku,” yang lebih menekankan keseimbangan asupan nutrisi.
“Konsep ‘Isi Piringku’ mengajarkan masyarakat untuk mengonsumsi protein, lemak, dan karbohidrat dalam porsi seimbang. Menu yang dianjurkan mencakup makanan pokok, lauk pauk, serta buah dan sayur dalam jumlah yang cukup,” jelas Laili.
Dengan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Jika program MBG terus didukung oleh seluruh elemen, maka cita-cita menciptakan generasi sehat dan bebas stunting bukan lagi sekadar harapan, melainkan kenyataan. ()