JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan program Padat Karya Tunai (PKT) di bidang transportasi telah memberikan ruang kerja bagi masyarakat.
“Hari ini saya melihat bagaimana kita memberikan ruang kerja buat masyarakat banyak melalui program padat karya,” kata Budi saat meninjau proyek padat karya tunai jalur kereta api dwi ganda (double double track/DDT) Stasiun Cakung, Jakarta Timur, Minggu.(18/02/2018)
Menhub Budi Karya sempat berbincang dengan salah satu pekerja padat karya tunai asal Cirebon yang dipekerjakan selama enam bulan dalam proyek tersebut.
Pekerja itu mengaku mendapat upah yang lebih tinggi ketimbang upah minimum regional (UMR). “Jadi ada kepastian mereka bekerja di sini dengan upah yang baik,” katanya.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan dana sebesar Rp15,123 triliun dengan belanja upah sebesar Rp1,274 triliun pada tahun 2018 untuk program padat karya tunai.
Program tersebut akan menyerap sebanyak 70.858 tenaga kerja mencakup 831 desa di 739 kabupaten/kota dengan rentang waktu kerja Februari hingga Oktober 2018. Ada pun upaya percepatan program tersebut telah dilakukan.
Program padat karya tunai merupakan bentuk komitmen Pemerintah Indonesia secara menyeluruh untuk terus mendorong optimalisasi dana desa demi mendukung percepatan pengentasan kemiskinan pada 2018.
Kementerian Perhubungan menjadi salah satu instansi yang wajib melaksanaan program padat karya tunai melalui proyek-proyek pembangunan infrastruktur transportasi.
Kegiatan padat karya tunai di lingkungan Ditjen Perkeretaapian yang sudah berjalan pada 2018 diantaranya pembuatan “retaining wall” di Stasiun Tanjung Ampalu Koto VIII Muaro, Sumatera Barat dan pemindahan sumur warga di lokasi yang sama. Selain itu juga di lokasi pengerjaan jalur kereta api dwi ganda atau double-double track (DDT).
Program padat karya tunai juga ada di semua sektor termasuk Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Menhub Meninjau Depo KA Cakung Tegaskan Agar Kontraktor Utamakan Keselamatan Kerja
JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kepada pihak kontraktor untuk mengutamakan keselamatan kerja para pekerja. Hal tersebut disampaikan saat melakukan tinjauan ke pembangunan di Stasiun KA Cakung, Jakarta Timur, Minggu (18/02/2018).
“Sejak awal kita memang menyampaikan kepada kontraktor untuk bicara tentang keselamatan kerja. Mereka harus mengutamakan keselamatan kalaupun dipercepat saya pikir mereka enggak ada masalah karena memang kaidah-kaidah yang kita minta kepada mereka selalu harus mengawal apa yang mereka kerjakan,” ujar Menhub Budi Karya.
Dalam tinjauan ini juga untuk melihat bagaimana kegiatan pembangunan juga memberi ruang kerja bagi masyarakat banyak. Mereka bekerja dalam pembangunan tersebut rata-rata dalam kurun waktu enam bulan. Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1,2 triliun hanya untuk upah pekerja dan dapat menyerap 70.000 pekerja.
“Tadi saya ketemu dengan seorang bapak yang asal Cirebon, alhamdullilah mereka upahnya lebih besar dari UMR dan dia dipekerjakan di sini dalam kurun kerja yang lama ya hampir 6 bulan mereka bekerja,” lanjut Budi Karya.
Menhub Budi Karya mengatakan tidak sungkan memberi penghargaan jika pekerjaannya baik. Tapi bisa dengan tegas memberi hukuman jika melakukan kesalahan.
“Kalau semacam konsultan itu kalau kesalahannya medium kita akan mempertimbangkan dalam lingkup mendapat pekerjaan lain, tetapi kalau berat kita langsung berhentikan dan ganti orang lain,” tegas Menhub Budi Karya.
Hingga saat ini pembangunan di Stasiun Cakung sudah berjalan 87,45 persen. Proyek tersebut dikerjakan dengan 400 orang pada setiap harinya.
“Klender 85,3 persen, Buaran 74,2 persen, Klender Baru 55,3 persen, Cakung 87,45 persen, Kranji 55,23 persen,” pungkas Menhub Budi Karya.
Turut hadir dalam kunjungan Menhub diantaranya Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Sesditjen Perkeretaapian Popik Montanasyah, Direktur Prasarana Perkeretaapian Zamrides, Direktur Sarana Perkeretaapian Makjen Sinaga, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Edi Nur Salam, Kepala Balai Perkeretaapian Jakarta dan Banten Yus Rizal, Direktur Pengelolaan Prasarana PT.KAI Nurul Fadhila