DEPOK (IndependensI.com) – Ikatan lulusan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) mengadakan workshop sehari dengan tema ‘Implementasi Model Bimbingan Klinik yang Efektif di Wahana Mahasiswa Keperawatan’.
Kegiatan dilangsungkan di Auditorium Ojo Radiat, Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK-UI, Rabu (18/7/2018). Kegiatan ini dibuka oleh ketua ILUNI FIK-UI Dr Prayetni, SKp, MKes.
Dr Prayetni prihatin dengan kondisi pembelajaran klinik keperawatan saat ini. Mahasiswa keperawatan harus membayar praktik klinik di rumah sakit, sering tidak aman. Mereka juga tidak mendapatkan kompetensi yang diharapkan ketika praktik.
Oleh karena itu dilakukan kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas bimbingan klinik bagi mahasiswa keperawatan, sehingga lulusannya dapat mengikuti perkembangan sesuai dengan standar nasional dan global. Narasumber workshop yaitu Dr Robert Prihardjo (alumnus FIK-UI yang bekerja sebagai dosen di Anglia Ruskin University, Inggris) dan dr Tengku Djumala Sari (Kepala Subdit Rumah Sakit Pendidikan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes).
Profesi keperawatan merupakan profesi yang paling banyak dibutuhkan di pelayanan kesehatan, khususnya di Rumah Sakit (RS). Saat ini, kebutuhan jumlah perawat yang berkualitas untuk Indonesia dan Dunia meningkat. Menurut Dr Robert, Inggris membutuhkan 36.000-40.000 orang perawat. Di Inggris, jumlah mahasiswa keperawatan menurun, padahal kebutuhan perawat meningkat. Jika jumlah perawat kurang, dapat mengakibatkan kerugian yang besar.
Perawat Indonesia memiliki keunggulan, dibandingkan dengan perawat luar negeri yang lain yang siap untuk bekerja di luar negeri, seperti perawat dari Filipina. Pasien yang dirawat oleh perawat Indonesia lebih puas dengan keramahan dan sikap yang ditunjukkannya. Namun, persiapan untuk menjadi ners yang dapat bersaing di tingkat internasional masih kurang. Persiapan harus dimulai dari tingkat pendidikan profesi yang mengikuti standar internasional.
Dr Robert sebagai alumnus dari FIK-UI membagikan pengalamannya sebagai dosen keperawatan di Anglia Ruskin University, Inggris kepada perawat, pembimbing-pembimbing klinik, mahasiswa, dan dosen-dosen keperawatan. Beliau menjelaskan prinsip-prinsip pendekatan bimbingan klinik mahasiswa keperawatan dan bagaimana sistem yang dapat mempertahankan mutu pembelajaran klinis.
Kementerian kesehatan yang diwakili oleh dr Tengku Djumala Sari, menjelaskan tentang peran kementerian kesehatan dalam standarisasi Rumah Sakit Pendidikan untuk mendukung pembelajaran tenaga kesehatan. Menurut beliau, perlu regulasi turunan dari undang-undang dan peraturan yang terkait dengan RS Pendidikan. Pendirian dan penetapan RS Pendidikan harus mengutamakan kualitas RS dengan mutu layanan dan berorientasi keselamatan pasien dan mutu pendidikan.
Output kegiatan ini, diharapkan mahasiswa keperawatan, perawat, pembimbing klinik, dosen keperawatan, mendapatkan gambaran proses pembelajaran klinik yang baik. Selain itu, perlu dukungan dari pemangku kebijakan dan stakeholder yang terkait untuk meningkatkan proses pembelajaran klinik, khususnya pembelajaran di Rumah Sakit.