JAKARTA (IndependensI.com) – Indonesia menuduh tuan rumah Malaysia curang di cabang pencak silat SEA Games 2017. Tuduhan itu memperuncing perseteruan antara kedua negara bertetangga ini menyusul insiden terbaliknya bendera Indonesia di buku panduan pesta olahraga Asia Tenggara itu.
Atlet Malaysia, Taqiyuddin bin Hamid dan Rosli bin Mohd Sharif, meraih medali emas nomor artistik ganda putra. Tapi manajer tim Indonesia, Edhy Prabowo, mengklaim bahwa nilai yang diberikan kepada atlet Malaysia terlalu tinggi.
“Sungguh tidak otentik, tidak layak. Belum pernah terjadi sepanjang sejarah ganda putra ada yang nilainya digelembungkan seperti itu,” kata Prabowo, Senin (28/8/2017).
“Mereka bahkan tidak layak menempati peringkat tiga atau empat. Saya sudah menduga Malaysia akan berbuat curang. Hal itu tidak bagus buat para atlet, tapi sekarang kami harus pasrah menerimanya,” ujarnya.
Juara bertahan nomor ini, Yolla Primadona Jumpil dan Hendy, sempat murka setelah mendengar keputusan juri. Ganda putra Indonesia itu hanya mendapatkan total 554 poin, sementara pasangan Malaysia mendapatkan 582 poin. Yolla dan Hendy pun hanya mendapatkan medali perak.
“Belum pernah ada juri yang memberikan 582 poin di kategori ini. Jangankan 582, untuk mendapatkan 570 saja sudah amat sulit,” kata Prabowo.
Sebanyak 20 medali emas diperebutkan di cabang beladiri asli Indonesia itu. Cabang ini begitu populer sehingga lokasi pertandingan dipindah ke venue lain yang lebih besar.
“Buat saya, mustahil (Malaysia menang),” kata Yolla.
“Kami sudah beberapa kali bertemu atlet Malaysia. Kami melawan mereka lima kali dan mereka belum pernah naik podium. Baru di sini mereka bisa naik podium,” ujarnya.
Jelang penutupan SEA Games 2017, Malaysia sudah mengumpulkan 101 medali emas, 69 perak, dan 66 perunggu. Perolehan medali Malaysia takkan terkejar oleh Thailand yang ada di urutan dua dengan 56 emas, 71 perak, dan 72 perunggu.
Indonesia hanya menempati peringkat lima dengan 31 emas, 52 perak, dan 60 perunggu. Peringkat tiga dan empat berturut-turut ditempati Vietnam dan Singapura.