JAKARTA (independensi.com) – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meminta agar rolling stock kereta cepat Jakarta-Surabaya dapat diproduksi di dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mendorong pengurangan komponen dalam negeri.
“Saya mendorong sekali kalau kereta kapsul (kereta cepat) merupkan inovasi dari anak bangsa itu terjadi, maka TKDN (tingkat komponen dalam negeri) mungkin lebih dari 50%, karena sekarang ini kereta api kan rata-rata baru 45%,” ujarnya usai peluncuran SDG Indonesia One di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Sebagaimana diketahui, pemerintah saat ini tengah meninjau ulang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya guna meningkatkan TKDN dalam proyek tersebut. Menyusul hal itu, nilai proyek yang ditawarkan pun masih belum final.
Proyek ini akan digarap bersama Jepang, dalam hal ini melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Adapun JICA sendiri mengajukan nilai proyek Rp 60 triliun, namun Menhub masih menolak karena dinilai masih kemahalan dan seharusnya bisa lebih rendah jika TKDN dinaikkan.
Pemerintah akhirnya juga menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menentukan nilai proyek tersebut.
Sementara itu, PT Industri Kereta Api (INKA) sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam pengadaan kereta cepat, khususnya untuk memproduksi kereta (rolling stock) proyek tersebut.
“Kalau INKA sendiri belum bisa buat kereta cepat, tetapi kalau joint manufacture pabrikan kereta cepat China maupun Jepang dikerjakan di INKA, secara bertahap INKA siap,” ujarnya.