JAKARTA (independensi.com) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah bahwa gelaran internasional IMF-World Bank (WB) 2018 di Bali, untuk dijadikan ajang meminjam utang kepada International Monetary Fund (IMF).
Pernyataan yang dilontarkan Sri Mulyani untuk menjawab tudingan sebagian kalangan yang menyebut bahwa gelaran IMF-WB 2018 sebagai ajang pemerintah menambah utang dari IMF. “Mengenai pertanyaan apakah mau pinjam IMF, tidak,” kata Sri Mulyani di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018).
Menurut Sri Mulyani, dana moneter internasional hanya meminjamkan utang terhadap negara yang benar-benar membutuhkan, seperti halnya tengah dilanda krisis.
“Tadi saya bersama Lagarde di Lombok, dia menyebutkan ekonomi kita dalam kondisi baik, terjadi penyesuaian tapi tidak dalam kondisi krisis, kita tegaskan ini tidak (minjam utang),” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) yang berlangsung di Bali, pekan depan tak jarang menimbulkan tanya, apakah Indonesia bakal menambah utang?
Pertanyaan tersebut didasari oleh fakta bahwa Bank Dunia adalah pemberi utang terbesar buat Indonesia, yakni untuk pinjaman multilateral. Misalnya, per Februari 2018, pinjaman multilateral Indonesia sebesar Rp 396,02 triliun. Terbesar dari World Bank, Rp 249,67 triliun atau 63,0%.
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri buka suara soal adanya pertanyaan tersebut. Menurut dia, gelaran IMF-WB sama sekali tidak bertujuan untuk menambah utang oleh Indonesia.
“Ada pertanyaan apakah dengan pertemuan tahunan tujuannya untuk meminta tambahan utang? Jawabannya sama sekali tidak,” cuit Chatib lewat akun Twitternya, @ChatibBasri seperti, Minggu (7/10/2018).