JAKARTA (IndependensI.com) – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, mengkritik pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, yang mempersilakan kader PKS untuk melakukan kampanye negatif atau negative campaign.
Pendapat Fahri menanggapi pernyataan Sohibul Iman dalam acara Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu 14 Oktober 2018.
“Mungkin Pak Sohibul mau menanggung dosanya kali, tanya lagi ke dia, dia mau menanggung dosanya,” kata Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Fahri menegaskan tidak sepakat dengan penggunaan kampanye negatif pada pemilu. “Kalau negatif dalam pengertian ini, benar salah kita negatifkan, kan enggak boleh begitu juga,” katanya.
Menurut dia, setiap kritik harus berdasarkan data. Jika salah, harus dikritik namun jika benar harus dipuji.
“Kan begitu prinsip bekerjanya. Jadi kemudian jangan semua disalahkan padahal benar, enggak begitu caranya,” ujar politiksu asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Menurut dia, argumen dan kritik berbasis data merupakan hal penting. “Kita ini senang berdebat termasuk mengkrtik semua orang, saya termasuk dianggap sebagai kritikus tapi tolong kritik saya kalau tidak punya data, saya akan meminta maaf kalau saya tidak punya data,” ungkapnya.
Sebelmnya, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menegaskan mempersilakan kadernya untuk melakukan kampanye negatif atau negative campaign pada Pemilu 2019.
Pernyataan Sohibul disampaikan saat acara dalam acara Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu 14 Oktober 2018. Kampanye negatif yang dimaksud Sohibul adalah fakta-fakta soal kelemahan lawan, bukan sesuatu yang bohong.
Dia pun menegaskan melarang kadernya untuk melakukan kampanye hitam atau black campaign. Dia pun tidak akan menoleransi kadernya yang melakukan praktik tersebut.(budi/ist)