JAKARTA (IndependensI.com) – PT Angkasa Pura I (Persero) siap menyambut lonjakan trafik penumpang dan pesawat udara di 13 bandara yang dikelolanya menyambut musim libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru). Kesiapan tersebut meliputi peningkatan aspek fasilitas, pelayanan, dan keamanan. Angkasa Pura I juga menyiapkan Posko Terpadu Angkutan Udara Natal dan Tahun Baru 2019 di seluruh bandara yang dikelolanya, yang beroperasi selama 18 hari terhitung sejak 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.
“Angkasa Pura I siap mengantisipasi lonjakan penumpang yang terjadi pada periode libur Nataru kali ini dengan berkoordinasi secara intensif dengan seluruh pihak terkait. Hal ini kami lakukan demi memastikan seluruh kegiatan operasional di 13 bandara Angkasa Pura I dapat berjalan lancar,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, di Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Untuk mendukung Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru 2019 ini, Angkasa Pura I mempersiapkan sekitar 3.700 petugas dari unsur Angkasa Pura I. Dari eksternal, turut terlibat personel dari Kantor Otoritas Bandara, TNI, Polri, Perum LPPNPI, Basarnas, BMKG, Kantor Kesehatan Pelabuhan, maskapai, dan ground handling. “Kami juga menyiapkan jaringan CCTV yang terkoneksi dengan Center of Command di Kantor Pusat Angkasa Pura I di Jakarta. Selain itu, disiapkan pula contact person dari masing-masing bandara yang dapat dihubungi selama operasional posko terpadu tersebut berlangsung,” imbuh Faik.
Selain itu Angkasa Pura I juga menghadirkan pelayanan extra selama Nataru yang dapat dinikmati oleh calon penumpang peawat udara. Beberapa layanan tersebut antara lain Live Music, Kid Zone, Extra Bandwidth Internet Corner, penampilan kesenian daerah, Photo Booth Airport Icon dan suasana dekorasi Natal & Tahun Baru 2019 di area terminal.
Untuk mendukung kelancaran operasional bandara, pada periode Nataru kali ini Angkasa Pura I akan memaksimalkan keberadaan Airport Operation Control Center (AOCC) yang telah beroperasi di 11 bandara. Bandara-bandara tersebut yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Lombok, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Pattimura Ambon.
“Keberadaan AOCC ini diharapkan akan memperlancar dan meningkatkan kinerja operasional, service level agreement, dan key performance index bandara selama periode Nataru tahun ini sebagai wujud komitmen Angkasa Pura I untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa bandara,” kata Faik Fahmi.
Tidak hanya memastikan kesiapan dari aspek fasilitas dan pelayanan, Angkasa Pura I juga memfokuskan diri pada peningkatan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta antisipasi penanganan bencana alam yang mungkin terjadi saat peak season seperti ini. “Seluruh bandara Angkasa Pura I sudah memiliki Standard Operating Procedure (SOP) Airport Disaster Management System, yaitu panduan penanganan operasional bandara dalam kondisi emergency, khususnya bencana alam,” jelas Faik.
Pada periode Nataru tahun ini, Angkasa Pura I telah menyediakan sebanyak 1.781 penerbangan tambahan (extra flight) dengan kapasitas 332.424 kursi di 9 bandara. “Kami memprediksi pergerakan penumpang diseluruh bandara yang kami kelola pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini akan meningkat dari 5,86 juta menjadi 6,23 juta penumpang atau naik sekitar 6,21 persen dibandingkan tahun lalu. Arus puncak Nataru diperkirakan akan terjadi pada Jumat, 22 Desember 2018 dan Minggu, 6 Januari 2019,” tambah Faik