Bali (Independensi.com) – Embraer, produsen pesawat terbang terbesar ketiga di dunia, bakal memamerkan pesawat terbang dan solusi inovatifinya dari sejumlah portofolio penerbangan komersial, pertahanan, dan jet eksekutif di ajang Bali Airshow mendatang. Model skala pesawat tebaru Embraer, seperti seri jet berbadan sempit kecil E2 dan C-390 Millennium akan dipamerkan di stan Embraer di Bl1, Hall B.
Pesawat Embraer hadir di Indonesia – TNI AU Indonesia mengoperasikan armada A -29 Super Tucanos’ dan amada jet bisnis Embraer yang cukup besar juga beroperasi d negara ini. PT Wira Jasa Angkasa (WJA) adalah pusat layanan resmi yang ditunjuk Embraer Executive Jets di Indonesia.
Model skala yang dipamerkan di stan Embraer adalah seri jet berbadan semɔit kecil E2. Ini terdiri dari E190-E2 dan E195-E2, masing-masing mampu menampung hingga 114 dan 146 penumpang. Seri E2 adalah seri pesawat lorong tunggal yang paling senyap dan paling hemat bahan bakar yang diproduksi saat ini. Selain keunggulan efisiensi dan keberlanjutannya yang terdepan di kelasnya, seri E2 menawarkan daya tahan terbang lebih dari enam jam sehingga memungkinkan maskapai penerbangan memiliki fleksibilitas operasional untuk menghubungkan kota-kota baru di seluruh wilayah, baik yang dekat maupun yang jauh. Contoh penting perkembang an konektivitas ini terjadi di Indonesia. Scoot, anak perusahaan Singapore Airlines, akan nemulai penerbangan pada 28 September 2024 antara Singapura dan Bandara Internasional Kertajati (KJT) menggunakan pesawat Embraer E190-E2.
Pesawat C-390 mampu mengangkut muatan lebih banyak (26 ton) dibandingkan dengan pesawat angkut militer berukuran sedang lainnya dan terbang lebih cepat (47C knot) dan lebih jauh, serta mampu melakukan berbagai misi seperti meng ang kut dan menurunkan kargo dan pasukan, evakuzsi medis, pencarian dan penyelamatan (SAR), pemadam kebakaran, dan misi kemanusiaan. Pesawat ini bisa beroperasi di landasan pacu sementara atau tidak beraspal.
Pesawat yang dikonfigurasikan dengan peralatan pengisian bahan bakar antar pesawat di udara, dengan nama KC-390, dapat beroperasi baik sebagai pesawat tanker maupun sebagai penerima. Pesawat ini bisa menerima bahan bakar dari KC-390 lain meng gunakan pod yang terpasang di bawah sayap.
Armada pesawat saat ini yang beroperasi di Angkatan Udara Brasl dan Angkatan Udara Portugal telah mengumpulkan lebih dari 14.000 jam terbang, dengan tingkat keberhasilan misi sebesar 93% dan tingkat penyelesaian misi di atas 99%. Pesawat ini menunjukkan produktivitas luar biasa di kelas tersebut. (hd)