Praveen Jordan (kanan) dan Debby Susanto (Istimewa)

Greysia/Apriani Kandas

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu masih belum bisa mengatasi pasangan nomor satu dunia asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Keduanya menelan kekalahan 15-21, 21-12 dan 15-21 di babak kedua Japan Open Super Series 2017, Kamis (21/9). Pekan lalu di Korea Open Super Series 2017, Greysia/Apriani juga dihentikan Matsutomo/Takahashi di babak perempat final dengan skor 15-21 dan 13-21.

Meski masih harus kalah, Greysia/Apriani mengaku cukup puas dengan penampilannya kali ini. Sebab keduanya berhasil mengeluarkan permainan yang lebih baik dan mencuri satu kemenangan dari tiga game yang dilakoni. “Secara penampilan dan permainan kami bisa keluar semua tadi. Kami bisa lebih baik. Tapi memang mereka lawan yang nggak mudah dengan banyaknya pengalaman dan gelar. Tapi secara spirit dan mental kami nggak kalah,” kata Greysia seperti dikutip dari rilis Humas PP PBSI.

Setelah kalah di game pertama, Greysia/Apriani berhasil mencuri kemenangan di game berikutnya. Kondisi lapangan yang menang angin, dikatakan Greysia/Apriani membuat mereka lebih percaya diri untuk menyerang lawan. Sayang di game ketiga setelah sempat ketat, Greysia/Apriani akhirnya menyerah kalah 15-21. “Game ketiga awal kami terlalu tertekan. Karena lapangan mereka agak sedikit menang angin, jadi lebih percaya diri buat menyerang. Sama halnya ketika kami unggul di game kedua,” ujar Greysia.

Dua kali berhadapan dengan Matsutomo/Takahashi, Greysia/Apriani mengatakan banyak mengambil pelajaran dari pertandingannya tersebut. Khususnya bagi Apriani yang belum lama menjejak ke level senior. “Secara permainan dan pengalaman tentu mereka lebih di atas, apalagi mereka juara Olimpiade. Sementara Apri belum berpengalaman seperti kak Greys. Jadi Apri banyak belajar untuk cepat merubah pola dan cepat beradptasi. Pikiran juga nggak boleh kalah,” ungkap Apriani.

Sementara itu pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon masih terlalu tangguh untuk duet Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Mereka berhasil merebut kemenangannya dengan skor 21-13, 11-21 dan 21-18 di babak dua Japan Open Super Series 2017. Sebelumnya, rekor pertemuan mencatat, dalam empat kali pertandingan, Kevin/Marcus selalu bisa mendapat kemenangan. Terakhir di Singapore Open 2017, Kevin/Marcus menang 21-12 dan 21-15.

“Kami cukup terganggu dengan keputusan wasit dan service judge, apalagi di game kedua, kami cukup terganggu,” kata Kevin mengomentari laganya. “Sebenarnya mereka mainnya nggak terlalu susah. Nggak ribet atau sulit seperti apa. Cuma mungkin terbawa emosi kondisi di lapangan. Jadi di game ketiga kami coba main agak tenang. Kalau main tenang, saya yakin bisa menang jauh,” ungkap Marcus.

Berhasil memastikan diri di perempat final, Kevin/Marcus kemudian akan berhadapan dengan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, Denmark. Meski memimpin head to head 2-1, Kevin/Marcus tetap harus waspadai Astrup/Rasmussen. Sebab di pertemuan terakhir pada BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 lalu, Kevin/Marcus kalah 16-21 dan 16-21.

Melaju

Dalam kesempatan berbeda, ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto melaju ke babak perempat final setelah menundukkan ganda India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashiwini Ponnapa, 29-27, 16-21 dan 21-12. Jordan/Debby tak mengawali penampilannya di game pertama dengan baik. Mereka terus tertinggal perolehan angkanya dari lawan, bahkan hingga angka 16-20. Namun, tak mau kalah begitu saja, Jordan/Debby balik mengejar dan mengantongi lima angka berurutan menjadi unggul 21-20.setelah terlibat delapan kali setting point, Jordan/Debby akhirnya bisa menang 29-27.

“Game pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Kami sempat ketinggalan mereka 20 duluan, tapi kami mikirnya lebih konsentrasi satu demi satu poin aja, karena mereka kan belum game juga,” kata Debby. Masuk ke game dua, Jordan/Debby pun terlihat belum bisa menguasai permainan dengan baik. Mereka masih terus dipimpin oleh pasangan India tersebut hingga harus merelakan game keduanya. Jordan/Debby baru menunjukkan taringnya di game penentu. Mereka akhirnya berhasil terus unggul dan mencuri kemenangan meyakinkan dengan skor 21-12.

Selanjutnya di babak perempat final, Jordan/Debby masih menunggu lawan antara Kim Won Ho/Shin Seung Chan, Korea, dengan Wang Chi Lin/Lee Chia Hsin, Taiwan. “Yang pasti kalau lawan Korea dengan lapangan stabil nggak ada angin, kami harus siap capek dulu. Karena pasti mereka nggak akan mudah mati. Kalau lawan Taiwan hampir sama juga, siap capek. Karena power pemain ceweknya lumayan besar,” ujar Debby.