Sosialisasi Capaian Kinerja, Jokowi Sapa Warga Kuningan Melalui Video Hologram

Loading

KABUPATEN KUNINGAN (Independensi.com) – Bertempat di Open Space Gallery, Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (13/4/2019) malam, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menggelar acara nonton bareng dan sosialisasi capaian kinerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Acara nonton bareng video sosialisasi capaian kinerja Jokowi-Jusuf Kalla ini dikemas dalam ‘Pesta Rakyat Kuningan’ dibuka dengan sambutan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, Drs. Teddy Suminar mewakili Bupati Kuningan Acep Purnama yang berhalangan hadir.

Dalam sambutannya, Teddy mengapresiasi kepada Kemkominfo dan Kantor Staf Presiden (KSP) yang telah menyelenggarakan sosialisasi Capaian kinerja Pemerintahan Pusat. Dikatakannya, bahwa kegiatan ini sangat penting bagi masyarakat Kabupaten Kuningan yang ingin tahu tentang pembangunan yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat.

“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Kuningan mengucapkan terima kasih kepada Kemkominfo dan KSP yang telah menyelenggarakan kegiatan seperti ini (sosialisasi). Dan tentunya kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kami semua masyarakat Kabupaten Kuningan,” ucapnya.

Sebelum Kepala Negara memulai pemaparan hasil kerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, video hologram diawali dengan sambutan Menkominfo, Rudiantara. Menkominfo mengatakan bahwa berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik tugas Kemkominfo melakukan sosialisasi keberhasilan program pembangunan pemerintah.

“Penyampaian informasi telah kami lakukan melalui beberapa sarana komunikasi publik seperti media cetak, TV, radio, media online dan juga media sosial. Selain itu, informasi capaian pembangunan pemeritah juga dipaparkan melalui atraksi kesenian budaya, seperti wayang kulit, ludruk, wayang golek, dan lain-lain. Dan sekarang kami sampaikan melalui teknologi hologram,”jelasnya.

Dalam tayang video hologram tersebut, Kepala Negara memulai paparannya dengan menjelaskan kondisi perekonomian nasional yang dihadapi pemerintah. Salah satunya adalah situasi perekonomian global yang fluktuatif.

“5 tahun lalu saya menerima amanah dari bapak ibu untuk memimpin bangsa ini. Banyak tantangan yang kita hadapi pada waktu itu. Salah satunya adalah ekonomi global yang kurang baik. Yang tentunya berpengaruh pada negara kita,” terang Presiden.

Menghadapi situasi itu, lanjut Presiden, pemerintah memutuskan sejumlah kebijakan yang dianggap mampu menghasilkan kesejahteraan rakyat, sambil menjaga keseimbangan perekonomian nasional menghadapi tantangan ekonomi global.

Pemerintah menilai, salah satu kebutuhan pembangunan yang sangat mendesak adalah pembangunan infrastruktur di segala sektor pembangunan, antara lain sektor industri, pertanian, pembangunan desa, dan pembangunan sumber daya manusia.

“Dengan semangat optimis, alhamdulilah, selama 5 tahun ini, kita sudah sama-sama bekerja keras untuk mengatasi masalah-masalah tadi. Memang, semuanya belum selesai. Tetapi satu per satu kita perbaiki,” tegas Presiden.

Presiden melanjutkan, sejumlah program peningkatan kesejahteraan rakyat di bindang kesehatan dan pendidikan, dimulai dengan mengeluarkan sejumlah kartu. Antara lain, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

“Hak-hak mereka langsung kita transfer. Uangnya langsung bisa diambil kapan saja. Tanpa antrian-antrian. Tanpa kepanasan,” ujar Presiden.

Melalui Kartu Keluarga Sejahtera, lanjut Presiden, anak-anak Indonesia dari keluarga kurang mampu dapat mendapat supply makanan bergizi, seperti telor dan susu, balita mendapat imunisasi, ibu hamil dapat mengonsumsi makanan bergizi. Selain itu, melalui KKS, anak-anak berkebutuhan khusus juga dapat terlindungi.

Melalui KIP, pemerintah memastikan terpenuhinya kebutuhan fasilitas pendidikan bagi peserta didik.
“Membeli buku, bisa membeli sepatu, dan sampai saat ini yang menerima KIP sudah lebih dari 19juta siswa,” terang Presiden.

Di bidang kesehatan, kata Presiden, KIS telah membantu kemudahan akses terhadap kesehatan masyarakat.

“Supaya mereka tidak takut berobat. Kita jamin kesehatannya sehingga tidak ada lagi istilah warga kurang mampu dilarang sakit,” ungkap Presiden.
Presiden juga memaparkan program pembangunan desa.
Menurutnya, 5 tahun lalu masih banyak desa yang tertinggal. Kesempatan warga desa untuk membangun usaha juga minim. Kondisi itu, banyak warga desa yang pindah ke kota. Padahal, kata Presiden, desa adalah tulang punggung pembangunan desa. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk menggelontorkan anggaran dana desa dengan jumlah yang terus meningkat tiap tahunnya.

“Dana ini dikelola langsung oleh desa, warga bisa berembuk untuk memutuskan apa yang mau dibangun, apa yang paling dibutuhkan,” papar Presiden.

Presiden juga menjelaskan tentang pembangunan infrastruktur yang gencar dijalankan pemerintah selama lima tahun terakhir. Presiden mencontohkan, infrastruktur yang dibangun antara lain pembangunan jalan tol, pembangunan bandara dan pelabuhan.

Sejumlah infrastruktur itu, Presiden melanjutkan, dibangun dengan semangat untuk mempersatukan wilayah-wilayah di Indonesia.

Di Jawa Barat, Kepala Negara menyebut pemerintah telah mengembangkan ruas tol Bocini, dari Bogor ke Sukabumi.

“Karena saya tidak rela saudara-saudara kita di Sukabumi di Bogor, di Cianjur, tersiksa karena kemacetan,” ungkapnya.

Selain Bocini, pemerintah juga telah merencanakan pembangunan ruas tol Cigatas, Cileunyi, Garut, dan Tasyikmalaya yang bermanfaat bagi masyarakat Priangan Timur. Tol Cigatas akan dilanjutkan ke Ciamis, Cilacap, ke Banyumas, dan kota-kota lainnya di sisi Selatan Jawa.

“Supaya Jawa bagian Selatan juga berkembang seperti di bagian Utara,” tegas Jokowi disambut tepuk tangan meriah warga yang hadir.

Presiden juga menyebut pemerintah telah membangun sejumlah waduk dan irigasi untuk membantu produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Kemudian, untuk memperkuat sektor pariwisata nasional, kata Presiden, pemerintah telah membangun sejumlah bandara. Hal itu dilakukan demi meningkatkan potensi pariwisata di daerah-daerah. Presiden mencontohkan, pembangunan bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Raja Ampat di Papua Barat, Danau Toba di Sumatera Utara dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Bahkan, kata Presiden, balapan MotoGP akan diselenggarakan di Mandalika dan jadi tontonan kelas dunia.

“Landasannya kita perpanjang. Fasilitasnya kita perbaiki. Sehingga penerbangan bisa semakin banyak. Dan pesawat besar-besar juga bisa mendarat. Perbaikan dan pembangunan bandara terbukti langsung menggerakan pariwisata. Tempat yang dulunya susah didatangi dan sepi, sekarang jadi sangat ramai,” terang Presiden.

Selain terkait infrastruktur, pemerintah juga telah membangun sejumlah fasilitas penerangan, kebijakan BBM Satu Harga, dan pembangunan daerah pinggiran.

Dwi (43) Desa Kampung Setya Negara, Kecamatan Cilimus, turut mengapresiasi teknologi hologram hasil karya anak bangsa. Menurutnya, video hologram yang disaksikan sama seperti gambar nyata.

“Bagus ya, gambarnya sama kayak gambar nyata gitu ya, saya juga baru pertama kali lihat, bagus banget sih,” ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini.

Terkait capaian kinerja Jokowi- Jusuf Kalla yang disaksikannya melalui Tayang video hologram tersebut diakuinya kinerja Jokowi-Jusuf Kalla sangat bagus dibandingkan dengan presiden-presiden RI sebelumnya.

“Tadi lihat juga (di video hologram) di pelosok-pelosok dibangun juga kan. Jadi kalau menurut saya kalau bisa dilanjutkan aja (Jokowi memimpin Indonesia),” ungkapnya.

Sementara itu, Pujianto (29) warga Desa Setya Negara mengungkapkan bahwa teknologi hologram ini sangat dibutuhkan di daerah-daerah agar masyarakat mengetahui tentang Capaian kinerja Dan program-program pemerintahan pusat dan pemerintah daerah.

“(Teknologi) hologram ini bagus sekali apalagi ini buatan Indonesia. Dan menurut saya ini (teknologi hologram) harus ada di daerah-daerah juga agar kami masyarakat bisa tahu tentang program-program pemerintahan,”tuturnya. (Charles N)