TIDORE (IndependensI.com) – Indonesia kembali mendapatkan kehormatan dunia internasional dan dipercaya sebagai tuan rumah Pertemuan internasional Global Magellans Network Cities (GMNC) ke 10. Pertemuan ini memiliki arti penting dan strategis bagi Indonesia, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Pemda Kab/Kota di Maluku Utara dan khususnya bagi Pemda Kota Tidore, yang melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif langsung kepada seluruh masyarakat Tidore Kepulauan, khususnya dan Maluku Utara pada umumnya. Pertemuan kali ini pun dianggap sukses dalam hal penyelenggaraan maupun misi yang diembannya.
“Yang ingin kita capai disini adalah, bagaimana mengangkat Tidore sebagai salah satu destinasi yang memang tercatat dalam sejarah peradaban masa lalu dan kejayaan maritim masa lalu Indonesia, hal inilah yang ingin kita angkat agar dunia kembali menoleh ke tempat ini, dan kita mendorong melalui kota-kota jaringan GMNC ini agar kerjasama antar kota dan antar negara yang terbangun lebih kuat. Dapat dilihat para delegasi juga sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian acara,” ujar Asisten Deputi Bidang Budaya, Seni dan Olahraga Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Kosmas Harefa saat diwawancarai di Tidore, Rabu (17/7/2019).
Asdep Kosmas menambahkan, secara konkrit kerjasama yang dituju adalah, nantinya akan ada pertukaran budaya, dan yang paling penting juga akan ada misi napak tilas Magellans yang akan digelar oleh dua negara yaitu Portugal dan Spanyol yang rencananya akan melalui kota-kota jaringan GMNC, dan pada tahun 2021 misi pelayaran napak tilas itu akan bersandar di Tidore.
“Momentum ini semoga akan membangkitkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, oleh karenanya pemerintah pusat akan sekaligus menyelenggarakan Sail Tidore 2021 dan sudah ditetapkan itu. Jadi melalui program ini akan kita sinergikan untuk dapat dilakukan di daerah ini. Sehingga daearah ini akan cepat berkembang. Karena Tidore ini sangat potensial untuk diangkat,” imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim mengatakan, bukan hanya pemerintah daerah dan masyarakat saja yang menantikan pertemuan ini, karena menurutnya, alam pun seakan memberi restu karena pertemuan ini diiringi dengan hujan namun ombak laut sangat bersahabat, yang menurut masyarakat setempat dipercaya dapat membawa berkah. Bahkan, tambah sang Walikota, saat ini di Tidore juga sedang panen cengkih, yang seolah menyambut para delegasi.
“Ini merupakan momen yang sangat tepat untuk para delegasi sekalian dapat menikmati suasana dan kegembiraan serta kearifan lokal masyarakat kota Tidore. Pertemuan ini juga merupakan toggak bersejarah, dan semoga kita semua dapat lebih erat dalam menjalin persahabatan sesama anggota GMNC,” katanya.
Senada dengan Walikota, Sultan Husain Syah yang merupakan pemimpin Kesultanan Tidore menyatakan, agar para delegasi dapat melihat jauh ke depan dan bersama-sama membangun komitmen strategis demi kepentingan bersama dan kerjasama yang lebih erat.
“Terima kasih kepada para delegasi, ini merupakan kebanggaan bahwa saudara sekalian dapat mengunjungi negeri kami yang sangat bersejarah ini. Tidore merupakan satu titik kecil di dalam peta, namun pengaruhnya, terutama kemaritimannya terasa hingga jauh ke timur nun jauh di Pasifik sana. Sama halnya dengan Spanyol dan Portugis yang juga telah melakukan ekspedisi pelayaran luar biasa dan tercatat dalam sejarah dunia. Oleh karenanya, marilah kita pererat persahabatan ini dengan memandang ke depan dan menjalin kerjasama dalam berbagai bidang demi kepentingan bersama dan kesejahteraan masyarakat, karena apa yang telah diperbuat oleh nenek moyang kita itu, wajib untuk kita langgengkan kembali hubungan bersahabat ini,” ujar sang Sultan.
Adapun, sebanyak 11 delegasi GNMC yang hadir yaitu, anggota Dewan Kebudayaan Kota Lisbon, sekaligus Presiden GMNC (Portugal) Catarina Marques De Almeida Vaz Pinto, Sekretaris Jenderal Kota Lisbon (Portugal) Alberto Luis Laplaine F.G. Kemudian, anggota Dewan Kebudayaan Vila Nova de Gaia (Portugal) Paula Cristina Martins Carvalhal, Perwakilan Wa Nova da Gaia (Portugal) Helder Seraphim Da Silva Ribeiro. Selain itu, Wali Kota Praia (Tanjung Verde) Oscar Humberto Evora Dos Santos, Wakil Wali Kota Delegasi Departemen Permukiman Perkotaan Kota Seville (Spanyol) Antonio Munoz Martinez, Direktur Pelaksana Pariwisata Seville (Spanyol) Antonio Jimenez Ruiz, dan Sekretaris Jenderal GNMC (Portugal) Jose Manuel De Carvalho Marques. Kemudian, Sekretaris Koordinator GNMC (Portugal) Rafael Crespo Torrado, Komite Nasional Sejarah untuk Filipina Rene Escalante, dan Komite Nasional Filipina Ian Christopher Alfonso. Kunjungan para delegasi ini juga didampingi oleh Duta Besar Kerajaan Spanyol Jose Maria Matres Manso dan Duta Besar Republik Portugal Rui Fernando Sucena do Carmo.
Lebih lanjut, Presiden GMNC Catarina Marques De Almeida Vaz Pinto mengungkapkan apresiasi dan penghargaannya kepada seluruh pihak yang telah menyelenggarakan pertemuan bersejarah ini, dirinya mengaku kagum dengan apa yang telah dirasakannya selama berada di Tidore, dan membayangkan bahwa nenek moyangnya dahulu telah beruntung menemukan suatu negeri yang indah dengan kekayaan alam rempahnya yang luar biasa.
“Sambutan masyarakat luar biasa meriah, sejarah telah mencatat pendaratan pertama bangsa kami disini dan mendapat sambutan hangat pula dari pemimpin dan masayarakat disini, kami sangat ingin agar jalinan persahabatan ini dapat terbangun lebih erat lagi di masa-masa yang akan datang, Tidore dan seluruh masyarakatnya sangat luar biasa,” ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, ada beberapa rangkaian acara, diantaranya, jamuan makan malam di kediaman Walikota, mengunjungi Monumen Sebastian Elcano yang merupakan penerus Magellans, mengunjungi Benteng Mareku yang merupakan bekas Istana Kesultanan Tidore, mengunjungi Keraton Kesultanan Tidore dan juga pameran sejarah dan budaya serta kesenian Tidore dan Maluku Utara. Dalam rangkaian pertemuan pertemuan tersebut, turut ditandatangani pula Deklarasi Maluku yang di antara poin pentingnya ialah, memperkuat kerjasama antar negara anggota GMNC di bidang perdamaian, ekonomi, sosial budaya, pariwisata dan transportasi maritim, serta dipilihnya Walikota Tidore, Capt. Ali Ibrahim sebagai Wakil Presiden GMNC.
Sekilas mengenai latar belakang, Ekspedisi Ferdinand Magellan dan Juan Sebastian de Elcano pada abad ke-16, dicatat sebagai sebuah ekspedisi maritim Eropa yang paling penting, karena merupakan ekspedisi pertama yang berhasil mengelilingi dunia (Magellan Circumnavigation), dan membuktikan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Pada masa itu, bersama Ternate, Tidore menjadi episentrum dan menentukan pembentukan geopolitik global, karena peran pentingnya sebagai pusat rempah dunia.
Terkait dengan latar belakang sejarah tersebut, Tidore telah diundang dan ditetapkan menjadi anggota Jaringan Global Kota Magellan pada pertemuan ke-V di Cebu, Philipina bulan Februari tahun 2016. GMNC atau Jaringan Global Kota Magellan adalah sebuah jaringan kota-kota dunia yang terhubung dengan sejarah Ekspedisi Ferdinand Magellan dalam perjalanan keliling dunia pertama pada abad ke-16.
Organisasi ini mempromosikan partisipasi kolaboratif dan kerja sama di antara kota-kota yang berbeda yang berbagi sejarah perjalanan keliling dunia pertama di seluruh dunia.
Sejak dibentuk pada tahun 2013, Jaringan Global Kota Magellan memiliki fokus utama dalam bidang pengembangan global tourism, ekonomi dan ilmu pengetahuan. Pemerintah Kota Tidore Kepulauan semenjak penetapan itu telah diundang dan ikut berpartisipasi aktif dalam serangkaian pertemuan Jaringan Global Kota Magellan.
Anggota Jaringan Global Kota Magellan antara lain: Spanyol, Portugal, Argentina, Brazil, Mexico, Chille, Cape Verde, Italia, Uruguay, Indonesia, Philipina, Guam, US, Afrika Selatan, Afrika Utara, Inggris Prancis, Jerman, Yunani, Brunai Darussalaam, San Lucar De Barameda, Tenerive, Sevilla, Guetaria, Del Granadila De Abona, Lisboa, Sabrosa, Ushuaia, Buenos Aires, Puerto San Jullian, Puerto Santa Cruz, Vorvenir, Punta Arenas, Rio De Janeiro, Praya, Sissilia, Vicensa, Montevideo, Tidore (Indonesia), Cebu, Chatbalougan, Guam, California San Gregorio, Ciudad Del Cabo, atau sebanyak 25 kota dari 20 negara. (Chs)