BEKASI (Independensi.com) – Komunitas Remaja Berbagi menyalurkan bantuan paket bahan makanan kepada masyarakat terdampak virus corona atau covid-19, setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Bekasi.
Hal ini digagas remaja untuk membantu masyarakat rentan atau terdampak pandemi corona. “Kehidupan ekonomi sebagian masyarakat mengalami penurunan, sehingga kepedulian antartetangga harus kita ditingkatkan,” kata Koordinator kegiatan, Amarullah bin Asrulliadi didampingi Bendahara Bagus Endra, usai membagikan bantuan di lingkungan RW 09, Perumnas 3, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Minggu (3/4/2020) malam.
Amar- sapaan Amarullah- menjelaskan gerakan sosial tersebut dimulai secara spontan. Bantuan berupa bahan makanan pokok disalurkan mulai dari RT 01 hingga 12 yang ada di RW 09, yakni berupa beras, telur, sosis So Nice dan susu kemasan Real Good (PT Japfa Comfeed) kecap, gula pasir, teri (Endang Budi Karya Sumadi) hingga mie instan.
Dia menambahkan, pandemi corona menimbulkan dampak ekonomi bagi masyarakat dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Kesulitan yang dihadapi masyarakat membutuhkan kepedulian semua pihak. Agar bantuan tepat sasaran, tim telah memetakan masyarakat yang membutuhkan bantuan terutama yang belum tersentuh oleh bantuan sosial dari pemerintah.
“Kami memprioritaskan warga yang belum mendapatkan bantuan sama sekali. Donasi juga bersumber dari rekan-rekan di lingkungan. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga diberikan kesehatan, kemudahan dalam usaha dan lebih dekat lagi dengan keridoan Allah SWT. Kami pun berharap pandemi ini segera berakhir,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, aksi sosial tersebut diharapkan bisa diterapkan seluruh warga, mulai dari kota hingga ke lingkungan RW atau pun RT. Sehingga tidak ada lagi tetangga yang kekurangan bahan pangan.
“Sebagai langkah awal, para anak muda mengajak warga agar meningkatkan kepedulian kepada sesama dimulai dari lingkungan tetangga terdekat,” sambungnya.
Menurut dia, gerakan ini mengantisipasi adanya warga kelaparan karena tidak ada makanan. Gerakan ini sekaligus diharapkan mampu meningkatkan kepekaan sosial masyarakat dan mengantisipasi adanya warga meninggal karena kelaparan.
“Ini gerakan bersama untuk menengok tetangga kita apakah mereka tidak kekurangan makanan ataukah mereka membutuhkan pertolongan lainya,” ujarnya.
Masih dikatakannya, gerakan ini tidak perlu mewah dan mahal. Misalnya saja, cukup sisihkan satu porsi dari yang dimakan untuk tetangga yang kekurangan atau dalam bentuk lainnya.
Sementara itu, Kardjo, Ketua RW 09, memberikan acungan jempol tas aksi sosial yang dilakukan. Diharapkannya, aksi tersebut bisa dilakukan secara berkesinambungan atau harus berlanjut terus, bukan hanya saat Ramadhan saja.
“Ini juga diharapkan mampu menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap sesama. Realitas sosial yang tidak luput dari berbagai persoalan sejatinya menjadi tanggung jawab bersama. Sangat penting membantu mereka yang membutuhkan,” pungkasnya.(bud)