NUSA TENGGARA TIMUR (IndependensI.com) – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan rusun untuk mahasiswa, pelajar, dan santri di berbagai daerah merupakan bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah dalam penyediaan rumah dan penataan kawasan lingkungan pendidikan. Diharapkan dengan dibangunnya rusun bisa menambah semangat serta memberikan ketenangan dan kenyamanan para mahasiswa dalam proses belajar yang bermanfaat bagi seluruh bangsa dan negara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah susun untuk siswa SMA Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan rusun untuk pelajar dan mahasiswa ini merupakan salah satu program Kementerian PUPR dalam upaya memenuhi kebutuhan perumahan bagi rakyat melalui Program Satu Juta Rumah.
Menteri Basuki berharap pembangunan Rumah Susun ini bisa menambah semangat serta memberikan ketenangan dan kenyamanan para pelajar dalam proses menimba ilmu. Setelah terbangun rusun ini, pelajar yang akan menghuni bisa memelihara rusun seperti layaknya hotel mulai dari kebersihan dan perawatan unit.
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti mengungkapkan, rusun yang dibangun sejak Februari 2017 tersebut akan dilengkapi fasilitas umum seperti toilet komunal di masing-masing lantai, fasilitas listrik, air bersih, serta meubelair berupa tempat tidur tingkat, meja belajar, kursi belajar, dan lemari pakaian.
“Rusun ini nantinya akan dilengkapi dengan furniture (fully furnished), listrik. Jadi mahasiswa tinggal datang dan menempati rusun,” ujar Lana saat meninjau lokasi pembangunan rusun tersebut pada Kamis (27/10/2017) di Labuan Bajo, NTT dan didampingi oleh sejumlah anggota Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Muhidin Mohamad Said.
Kasubdit Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Rumah Susun Firmawan Edwin Tardianto menyatakan progres rusun tersebut saat ini mencapai 65 persen dan akan selesai Desember 2017. Pembangunan rusun ini dibiayai dari dana APBN 2017 sebesar Rp12,53 miliar.
“Rusun ini terdiri dari satu Tower sebanyak tiga lantai dengan kapasitas 37 kamar yang masing-masing dapat dihuni empat orang siswa, sehingga rusun tersebut dapat dihuni oleh siswa sebanyak 148 orang,” ujarnya.
Pembangunan rusun menjadi alternatif hunian layak yang jauh lebih baik dari sebelumnya meski dengan lahan yang terbatas terutama di kota besar.
Selain rusun ini, Kementerian PUPR juga tengah membangun dua rusun pelajar lainnya di NTT yakni Rusun mahasiswa Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang dan Rusun Santri Pesantren Wali Songo Ende, NTT