JAKARTA (Independensi.com) – Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Anton Apriyantono mendukung program jangka panjang Kementerian Pertanian (Kementan) terkait disertifikasi pangan. Menurut Anton, disertifikasi dapat menjawab tantangan pertanian masa depan sepeeti peningkatan produksi dan ekspor.
“Apalagi kesempatan ekspor kita itu ada di perkebunan, rempah-rempah, dan ikan. Kalau semua ini bisa kita maksimalkan, maka pangan kita lebih dari cukup untuk kebutuhan dalam negeri dan ekapor,” ujar Anton dalam dialog Agribisnis Series 1 yang digelar melalui virtual, Kamis, 11 Juni 2020.
Anton menilai, disertifikasi penting dilakukan untuk mengimbangi produksi dan konsumsi. Kata dia, jika pangan lokal berhasil ditingkatkan, maka kekhawatiran akan angka impor akan semakin berkurang.
“Kecintaan terhadap pangan lokal harus ditumbuhkan agar masyarakat lebih sering mengkonsumsi bahan-bahan lokal,” katanya.
Seperti diketahi, Kementerian Pertanian (Kementan) gencar mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan tanam pangan lokal melalui berbagai konsep. Salah satunya dengan family farming. Dengan cara itu, kebutuhan pangan secara mandiri bisa meningkat serta mendukung gerakan yang lebih besar lagi yaitu optimalisasi lahan pertanian.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) tahun 2010, Bayu Krisnamurti mendukung upaya Kementan dalam mengembanhkan sistem teknologi. Menurutnya, sistem teknologi merupakan kunci atas keberhasilan Agribisnis dimasa mendatang.
“Tujuannya dari pada teknologi adalah nilai tambahnya. Kita juga harus memperhatikan bagaimana daya saing, produksi dan lain-lainnya. Oleh karena itu saya mendukung pengembangan teknilogi pertanian,” tutupnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) dibawah pimpinan SyahruI Yasin Limpo membuat kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang terintegrasi langsung dengan pusat data Agreculture War Room (AWR). Juga diakselerasi pemanfaatan sarana prasarana pertanian modern yang diharapkan pemacu produksi pertanian kedepan.(wst)