Berikut beberapa jenis masker yang disebut tidak efektif untuk mencegah penularan COVID-19.
1. Masker buff
Penelitian yang dilakukan oleh University of Duke menemukan bahwa masker buff menawarkan sangat sedikit perlindungan pada paparan virus Corona. Dalam studi tersebut, terlihat bahwa dari 14 jenis masker, jenis masker buff atau yang sering digunakan oleh pengendara motor, tidak bisa menahan laju droplet ketika berbicara.
“Kami menghubungkan ini dengan…tekstil memecah partikel-partikel besar menjadi banyak partikel kecil,” kata Dr. Martin Fischer, ahli kimia, fisikawan dan penulis studi, dikutip dari CNBC International.
Masker buff juga disebut menghasilkan lebih banyak droplet dibandingkan jika tidak memakai masker sama sekali karena bahan yang digunakan dapat memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil.
2. Masker exhaust
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak menggunakan masker exhaust atau masker yang memiliki ventilasi dan katup untuk digunakan sebagai metode pencegahan Corona.
Disebutkan oleh CDC, penggunaan masker jenis ini memungkinkan udara di dalam masker yang mungkin saja terdapat virus di dalamnya, terhembus keluar melalui lubang katup.
“Masker dengan katup atau ventilasi pernapasan TIDAK boleh dipakai untuk membantu mencegah orang yang memakai masker menyebarkan COVID-19 ke orang lain,” tulis CDC di laman resminya.
Spesialis paru dari RS Persahabatan dr Erlang Samoedro, SpP, juga membenarkan bahwa penggunaan masker exhaust tidak efektif untuk pencegahan dan pengendalian virus Corona. Bahkan masker exhaust disebut bisa membahayakan orang lain.
“Kalau orang terkonfirmasi sakit COVID-19 kemudian pakai masker ini, sama saja nggak pakai masker. Dia terlindungi dari ancaman luar, tapi justru mengancam orang di luar,” kata dr Erlang seperti dikutip, detik.com, Jumat (14/8/2020).
3. Masker kain bukan katun
Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, menyarankan masyarakat agar menggunakan masker kain saat berkegiatan sehari-hari. Masker kain yang tiga lapis dan berbahan katun disebut lebih baik daripada bahan lain karena memiliki pori-pori yang rapat.
Selain itu, dr Diah menyebut masker kain yang menggunakan bahan lain bisa jadi tidak memiliki pori-pori serapat katun. Masker kain yang banyak memiliki banyak lipatan juga sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan risiko masker ‘menangkap’ kuman penyebab penyakit.
“Karena setiap lekukan itu kan bisa menampung kuman dari luar, makanya kebersihannya harus dijaga,” tuturnya.