Selain tuan rumah, petenis dari Negeri Jiran Asia Tenggara yakni Malaysia, Singapura dan Filipina serta India dan China maupun Jerman pun ikut meramaikan event ini.
Deddy tetap ke lapangan disela waktu pengobatan dan kesehariannya. Kecintaan pada olahraga tenis sungguh luar biasa, bahkan dua bulan sebelum ajal menjemput masih memberikan pelatihan dan arahan kepada para asuhannya.
Kekhawatiran muncul dari nyeri pada sendinya. Saat pertandingan baru menjalankan dua gim, kaki kanannya terkilir. Salah tumpuan saat hendak melepas forehand.
Rafa mengaku, sebelumnya kurang percaya diri untuk mencegat bola di depan net. Namun berkat berlatih di Detec (Deddy Prasetyo Tennis Club) mulai berani dan punya pukulan-pukulan yang akurat.
Diakui Nurdin, menggelar turnamen tenis yang berjenjang dan berkesinambungan dari level junior hingga senior adalah salah satu program yang paling mendesak untuk dilaksanakan setelah dilantik sebagai Ketua Umum PP Pelti.
Diharapkan dengan bergulirnya turnamen secara konsisten dan kontinyu akan mengundang lebih banyak lagi sponsor untuk mendukung turnamen ini serta menyemarakkan pertenisan di Jakarta,