JAKARTA (IndependensI.com) – Semua bus penumpang nantinya akan diwajibkan memiliki sabuk keselamatan. Fasilitas sabuk pengaman itu sangat penting bagi keselamatan penumpang. Demikian dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah ketika melakukan sidak angkutan Lebaran di Terminal Kalideres, Minggu (18/6/2017).
Dalam kesempatan itu, Andri mengakui bahwa belum semua bus dilengkapi dengan sabuk pengaman untuk penumpang. “Sebenarnya itu suatu kewajiban. Kami sedang dalam masa transisi untuk mewajibkan semua bus melengkapi sabuk keselamatan bagi penumpangnya,” kata Andri.
Dinas Perhubungan belum bisa mewajibkan semua armada bus dilengkapi dengan sabuk pengaman penumpang, karena UU No. 22 Tahun 2009 baru mewajibkan penumpang yang berada di samping pengemudi yang memakai sabuk keselamatan.
Namun Andri optimistis menargetkan tahun depan semua bus angkutan penumpang harus dilengkapi dengan sabuk pengaman bagi penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah melakukan sidak ke Terminal Bus Kalideres untuk mengecek persiapan angkutan Lebaran 2017.
“Sasaran sidak kali ini adalah memastikan armada yang digunakan dalam angkutan lebaran dalam kondisi layak,” kata Andri.
Andri didampingi Kepala Terminal Bus AKAP Kalideres Revi Zulkarnaen dan sejumlah petugas Dishub DKI Jakarta melakukan pengecekan kelayakan dan kelengkapan sejumlah bus, mulai dari ban, rem tangan, wiper, lampu sein hingga kaca spion.
Jika ditemukan kerusakan, maka bus harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mengangkut penumpang mudik.
Dalam sidak tersebut, Kadishub DKI Jakarta juga melakukan pengecekan tarif penumpang.
“Harus ada kesesuaian antara yang tertera di loket dengan yang dibayarkan. Jangan sampai ada pungutan lagi di atas bus,” kata Andri.
Guna mendukung kelancaran angkutan Lebaran 2017, Terminal Kalideres juga menyiapkan posko kesehatan untuk memastikan sopir dalam keadaan sehat dan tidak dalam pengaruh narkoba ketika menjalankan tugasnya.
Selain itu, disiapkan posko keamanan terpadu untuk menjamin kenyamanan penumpang serta mencegah praktik percaloan tiket di Terminal Kalideres.
Kepala Terminal Bus AKAP Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan bahwa sudah terjadi lonjakan penumpang sejak H-11 (14 Juni) di Terminal Kalideres.
Jika pada hari biasa, jumlah penumpang yang berangkat mencapai 800-an, pada H-8 (17 Juni) tercatat sebanyak 3.896 penumpang diberangkatkan dari Terminal Kalideres dengan 326 bus.
Puncak arus mudik lebaran tahun ini di Terminal Kalideres diperkirakan jatuh pada H-2, kata Revi.