DENPASAR (IndependensI.com) – Budaya merupakan warisan leluhur yang harus terus dipertahankan, apalagi di tengah kemajuan zaman di mana teknologi dan arus informasi menjadi lokomotif yang mampu merusak berbagai sendi-sendi kehidupan di masyarakat yang sudah terpelihara baik. Mana kala masyarakat abai menjaga budaya dipastikan akan terkikis oleh arus perubahan zaman ini.
Fakta dan kondisi itu sangat di sadari mayarakat adat Kapaon. Budaya itu sangat luhur dan memiliki nilai sejarah yang terhitung. Maka sangat tepat ketika Bendesa (Ketua) Adat Kepaon, Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ketut Wirya tetap komitmen untuk melestarikan adat dan budaya sebagai warisan dari leluhur di tengah kemajuan era globalisasi.
“Kami akan tetap melestarikan adat dan budaya yang ada di tengah derasnya kemajuan era globalisasi. Disamping itu akan melanjutkan semua yang telah berjalan oleh ketua terdahulu,” katanya di Denpasar, Kamis (29/6/2017).
Gusti Wirya mengatakan dalam era kepemimpinan setelah menggantikan jabatan Ketua Adat Kepaon terdahulu Ida Bagus Suteja, akan tetap melaksanakan pembangunan fisik yang telah direncanakan dan menjadi program desa adat setempat.
“Terutama target awal dari pelaksanaan program pembangunan, yakni memperbaiki ‘Parahyangan” yang kondisinya harus dilakukan renovasi, seperti pemugaran Pura Dalem Kepaon,” katanya.
Sedangkan dibidang ekonomi, kata Gusti Wirya, pihaknya mengaku akan memprogramkan peningkatkan taraf hidup “krama” (warga) adat dengan membangkitkan ekonomi kreatif. Termasuk juga pemberdayaan desa adat (pakraman”, sehingga mereka menekuni ekonomi kreatif.
Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan warga masyarakat dan bisa mensejahterakan dari masyarakat itu sendiri.
Terkait dengan pemberdayaan “sekaa teruna teruni” (kelompok pemuda-pemudi), I Gusti Ketut Wirya mengaku akan menjadi fokus juga dalam program yang akan dicanangkan ke depannya.
Karena keberadaan kelompok pemuda-pemudi (sekaa teruna-teruni) merupakan generasi penerus yang juga sebagai pelestari adat dan budaya masa depan. Untuk itu pihaknya akan melaksanakan program-program pemberdayaan terutama dalam pelesatarian, seperti melaksanakan “pasraman” (pendidikan nonformal).
Sementara itu, Bendesa Adat Kepaon demisioner, Ida Bagus Suteja mengucapkan terima kasih pada seluruh masyarakat adat Kepaon karena selama dua periode sebagai bendesa adat mendapat dukungan penuh dalam setiap pelaksanaan programnya.
Hal ini dapat dilihat berbagai program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik, mulai dari pemugaran Pura Desa, Puseh dan Bale Agung. Disamping juga terlaksanakan upacara “Ngaben dan Metatah Massal” yang bekerja sama dengan LPD Kepaon.
Ia berharap pada bendesa adat yang baru dapat melanjutkan program-program pembangunan yang belum bisa dituntaskan dan menjaga semua pembangunan yang telah dilaksanakan.
“Kami berharap bendesa adat terpilih dapat melaksanakan pembangunan yang tertunda tentu juga berharap dapat mengantarkan Desa Adat Kepaon kerarah lebih baik,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Suteja juga menyampaikan terima kasih pada Bapak Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra beserta jajarannya yang selalu komitmen dalam mendukung setiap program-program desa adat.