Komandan Al-Qaida di Yaman Tewas Ditembak

Loading

 

ADEN, YAMAN (IndependensI.com) – Seorang komandan tingkat menengah cabang Al-Qaida di Yaman tewas dalam satu serangan “drone” milik AS di Provinsi Abyan, yang bergolak di negeri tersebut, kata seorang pejabat keamanan kepada Xinhua pada Ahad (2/7/2017).

Pesawat tanpa awak milik AS tersebut menembakkan rudal ke satu kendaraan yang sedang melaju dan membawa anggota Al-Qaida di Daerah Al-Wadhei di Provinsi Abyan pada Sabtu larut malam (1/7), kata pejabat keamanan itu –yang tak ingin di sebutkan jatidirinya.

Sumber itu mengatakan Ibrahim Al-Adani, komandan tingkat menengah Al-Qaida, tewas bersama dua pengawalnya, saat kendaraan yang membawa mereka hancur total dalam serangan tersebut.

AS sering melancarkan serangan “drone” terhadap anggota Al-Qaida di daerah pegunungan di Provinsi Shabwa dan Abyan, kata Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang. Pasukan keamanan Yaman telah memerangi gerilyawan garis keras cabang Al-Qaida di Yaman sejak kemunculan kelompok itu delapan tahun lalu.

Kelompok fanatik tersebut belum mengeluarkan komentar mengenai serangan paling akhir AS itu.

Yaman, satu negara Arab, telah dirongrong oleh kelompok gerilyawan paling Al-Qaida yang aktif di wilayah Timur Tengah.

Al-Qaida di Jazirah Arab (AQAP), yang berpusat di Yaman dan juga dikenal oleh warga lokal dengan nama “Ansar Ash-Sharia”, muncul pada Januari 2009. Kelompok itu telah mengaku bertanggung-jawab atas sejumlah serangan terhadap lembaga pemerintah dan militer Yaman.

AQAP dan kelompok yang memiliki hubungan dengan IS memanfaatkan kevakuman keamanan dan perang saudara yang berkecamuk untuk memperluas pengaruh mereka dan merebut lebih banyak wilayah di Yaman Selatan.

Keamanan di Yaman telah memburuk sejak Maret 2015, ketika perang meletus antara kelompok Syiah Al-Houthi, yang didukung oleh mantan presiden Ali Abdullah Saleh, dan pasukan pemerintah –yang didukung oleh koalisi Arab pimpinan Arab Saudi, yang mendukugn Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam pertempuran darat dan serangan udara sejak saat itu, banyak di antara mereka warga sipil. (antara/xinhua/oana)