Suasana audisi yang dilakukan beberapa waktu lalu. (Dok/Ist)

Audisi Djarum Menuju Purwokerto dan Surabaya

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Setelah berlangsung di kota Cirebon dan Solo pada akhir Juli 2017, Bakti Olahraga Djarum Foundation melalui program Audisi Umum Djarum Beaiswa Bulutangkis akan berlangsung di kota Purwokerto dan Surabaya pada pekan ini. Kedua kota yang dikenal sebagai gudang penghasil juara dunia bulutangkis ini akan menjadi tuan rumah Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 yang akan digelar pada pada 5 – 7 Agustus 2017. Di Purwokerto akan bertempat di GOR Satria, sedangkan di Surabaya bertempat di GOR Sudirman.

Seperti dikutip dari rilis panpel, Jumat (4/8), jumlah peserta yang melakukan registrasi ulang pada dua kota tersebut membludak. Hingga pukul 18:00 WIB pada Jumat (4/8) sore, tercatat sebanyak 1225 peserta telah melakukan registrasi ulang untuk mengikuti audisi. Di GOR Satria Purwokerto sebanyak 673 telah melakukan registrasi ulang, sementara di GOR Sudirman Surabaya mencapai angka 552 peserta. Para pebulutangkis muda tersebut siap mengikuti Audisi Umum di kedua kota ini, untuk mendapatkan tiket bersaing di babak final di Kudus pada awal September 2017.

Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi mengungkapkan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis adalah kesempatan emas talenta-talenta muda dari berbagai daerah untuk menjadi calon juara dunia bulutangkis di masa mendatang. “Kita masih membutuhkan bibit pebulutangkis berkualitas istimewa untuk terus menjaga mata rantai prestasi bulutangkis Indonesia di masa mendatang. Lewat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis ini kita memberikan peluang dan kesempatan seluas-luasnya kepada adik-adik untuk berkompetisi dan meraih kesempatan berlatih dan menjadi atlet PB Djarum,” ungkap Fung Permadi.

Pemilihan Purwokerto dan Surabaya bukan tanpa alasan. Terbukti kedua kota ini jarang absen dalam setiap gelaran Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis dari tahun ke tahun. Selain dikenal sebagai kampung halaman para juara dunia bulutangkis Indonesia, letak kedua kota ini juga strategis dan mudah dijangkau dari kota atau kabupaten lainnya.

Sementara itu Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum Christian Hadinata menyatakan, Purwokerto tak pernah kehabisan anak-anak yang memiliki bakat istimewa dalam bulutangkis. Selain Tontowi, sejumlah nama besar yang berasal dari wilayah Banyumas ini, seperti Fung Permadi dan juga Christian Hadinata sendiri. “Kalau bicara soal potensi, tentu tidak diragukan lagi bahwa Purwokerto ini gudangnya. Maka kita berharap agar antusiasme para atlet cilik disini bisa memuncak dalam Audisi Umum nanti. Para peserta bisa tampil sebaik-baiknya dan menunjukan mental juara,” kata Christian Hadinata di Purwokerto.

Guna mendapatkan bibit atlet dengan potensi terbaik di Surabaya, PB Djarum menerjunkan tim pencari bakat yang merupakan legenda bulutangkis Indonesia dan para pelatih PB Djarum. Mereka adalah Fung Permadi, Ivana Lie, Ade Candra, Johan Wahyudi, Maria Kristin, Alvent Yulianto dan Luluk Hadiyanto. Sementara di Purwokerto, Christian Hadinata, Lius Pongoh, Kartono, Yuni Kartika, Simbarsono dan Engga Setiawan, juga “turun gunung” guna menjaring para pebulutangkis dengan potensi dan bakat yang mumpuni.

Usai Purwokerto dan Surabaya Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis tinggal menyisakan Kota Kudus yang akan berlangsung pada pada 5 – 7 September 2017. Seluruh peserta yang lolos di tiap kota bakal kembali berkompetisi di tahap Final Audisi Umum yang berlangsung pada 8 – 10 September 2017 di GOR Djarum, Jati, Kota Kudus.