TIMOR LESTE (IndependensI.com) – Suhu politik di Timor Leste yang berkembang pascapemilu antara partai pemenang dengan partai lain di Pemilihan Parlementer Timor Leste bulan Juli lalu belum menunjukkan tanda-tanda stabil. Sejauh ini masih dalam negosiasi antara partai suara mayoritas yakni Partai Fretilin dengan 4 partai lain yakni CNRT, PLP, PD dan KHUNTO.
Selama berdialog dengan 4 partai pada hari Rabu (9/8/2017) hingga Sabtu (12/8/2017) dalam perencanaan untuk pembentukan pemerintahan baru belum menemukan titik temu atau mencapai sebuah kesepakatan. Karena itu, Partai Fretilin telah mengeluarkan surat resmi akan mengundang ke dua kalinya dua partai untuk berkoalisi dalam Pemerintahan ke-7 Timor Leste.
“Akan mengundang ke dua kalinya Partai PLP dan KHUNTO untuk bersama dengan Partai Fretilin yang telah berdialog untuk mendirikan platform yang kuat dan aman dalam Pemerintahan ”, kata surat yang dikeluarkan Sabtu (12/8/2017).
Meskipun demikian, Fretilin tetap berdialog dengan partai politik lain untuk tetap menjamin politik yang inklusive, agar Parlamen Nasional menjadi forum Politik untuk mempererat Pembangunan Bangsa dan Negara.
Sekretaris Jenderal Fretilin Marí Alkatiri akan menyampaikan hasil pertemuan ini kepada Presiden Republik Timor Leste, Francisco Guterres Lu-Olo dalam waktu dekat.
Presiden Partai PLP Taur Matan Ruak tetap menghargai undangan kedua kalinya dari Partai Fretilin untuk negosiasi tentang Pemerintahan baru, demikian PLP akan menawarkan Program Politik ketika diundang berkoalisi di Pemeritahan ke-7 nanti.
Sedangkan Penasehat Umum Partai KHUNTO José dos Santos Naimori Bucar mengatakan, KHUNTO siap untuk bekerja sama dengan Partai pemenang agar menjamin Pembangunan Nasional.
Sebelumnya, Presiden Partai Demokrat (PD) Mariano Assanami Sabino belum memberi kepastian tentang posisi Partai Demokrat untuk berkoalisi, karena masih mengambil keputusannya di Konferensi Nasional.
Sampai saat ini, belum ada tanda jawaban dari Partai CNRT yang di pimpin oleh Kay Rala Xanana Gusmão soal hasil pertemuan sebelumnya. Tetapi Partai CNRT sudah mendeklarasikan untuk tetap jadi Oposisi di Parlemen Nasional dan tidak ingin bergabung dalam pemerintahan baru. (AQA)