JAKARTA (IndependensI.com) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membutuhkan setidaknya US$200 juta untuk menangani pengungsi Rohingya hingga enam bulan ke depan.
Kebutuhan dana itu disampaikan petinggi PBB di New York, AS, Jumat (22/9/2017). Lebih dari 420.000 orang Rohingya mengungsi ke Bangladesh untuk menghindari tindak kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar.
PBB sudah mengajukan dana darurat sebesar US$78 juta pada 9 September 2017. Tapi koordinator PBB di Bangladesh, Robert Watkins, mengatakan pihaknya membutuhkan uang lebih banyak seiring terus mengalirnya pengungsi.
“Saat ini kami memperkirakan US$200 juta. Kami mempersiapkan rencana yang bisa diterapkan dalam empat atau lima hari lagi,” kata Watkins seperti dikutip kantor berita AFP.
Dia mengatakan sukarelawan kesulitan mendapatkan makanan, obat-obatan, dan air minum untuk pengungsi. Sebagian pengungsi hanya dapat jatah makan satu kali sehari.
Kelompok Dokter Tanpa Batas (MSF) memperingatkan bakal terjadinya “bencana kesehatan” jika tempat pengungsian di Cox’s Bazar dibiarkan seperti sekarang.
“Sekarang mungkin sudah ada 430.000 orang pengungsi yang menghadapi situasi bencana. Tidak perlu ditanya lagi soal itu. Kami mengatasinya sebisa mungkin,” kata Watkins.