JAKARTA (IndependensI.com) – Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN ) VIII Ketut Darmawahana mengatakan telah melakukan inventarisasi infrastruktur yang kemungkinan terkena dampak apabila terjadi letusan Gunung Agung terutama luncuran lahar dingin. Prakiraan infrastruktur jalan dan jembatan yang terdampak yakni 61 km jalan nasional, 29 buah jembatan dimana 8 jembatan berada pada sungai utama.
Jalan provinsi sepanjang 88 km dan 28 jembatan. Untuk jalan kabupaten yang akan terdampak 598 km dan 21 buah jembatan. Infrastruktur air minum yang akan terdampak yakni SPAM Desa Tianyar Timur, Desa Kubu, Desa Sebudi, dan Desa Selat.
Untuk infrastruktur sumber daya air yang akan terkena dampak yakni 9 Daerah Akiran Sungai (DAS) yaitu di Tukad Unda, Tukad Buhu, Tukad Jangga, Tukad Batuniti, Tukad Nusu, Tukad Sringin/Daya, Tukad Ringuang, Tukad Peninggungan, Tukad Abu.
Selain itu ada 12 embung, Sabodam 87 buah (22 di sungai utama), kantong lahar 5 buah, Bendung kewenangan pusat 8 buah, sawah 4270 Ha (DAS Unda), pipa transmisi air baku 78 km, reservoir 26 unit , SPAB Pedesaan 4 unit dan mata Air / intake 3 buah dan sumur bor 42 buah.
Kepala BWS Bali Penida Ketut Jayada mengatakan, dari 12 embung di lereng sekitar Gunung Agung, 9 diantaranya berada dalam zona berbahaya sehingga tidak bisa dimanfaatkan maksimal untuk kebutuhan air bersih bagi para pengungsi.
Untuk itu, tim akan memanfaatkan sistem air baku lokal yang ada di daerah pengungsian seperti Manggis dan Ulakan. Mengingat lokasi pengungsian yang tersebar, dalam kondisi tertentu akan dilakukan pengeboran untuk mendapatkan air.