JAKARTA (IndependensI.com) – Asosiasi Olimpian Indonesia (IOA) meminta para “stakeholder” atau para pemangku kepentingan termasuk pengurus cabang-cabang olahraga, agar ikut mempertanggungjawabkan prestasi para atlet dalam kejuaraan multicabang olahraga internasional, terutama dalam Asian Games 2018.
“Bukan hanya menteri atau kementerian yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan kontingen Indonesia. Tapi, pengurus cabang olahraga harus ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan atlet-atlet mereka sesuai dengan target yang mereka katakan,” ujar Ketua Umum IOA Richard Sam Bera seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/10).
Mantan atlet renang itu mengatakan pengurus cabang-cabang olahraga itu semestinya mempunyai indeks kinerja (KPI) yang jelas terkait pencapaian target prestasi dalam kejuaraan internasional. “Tercapai atau tidak targetnya, harus ada KPI yang jelas. Itu tergantung dari cabang-cabang olahraga untuk melaksanakan persiapan atlet-atlet mereka,” kata Richard.
Namun, Richard mengatakan wujud pelaksanaan indeks kinerja pengurus cabang olahraga terkait prestasi para atlet mereka akan diumumkan lebih lanjut oleh Menpora. IOA, lanjut Richard, juga berharap rencana pemerintah untuk menghapus Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidakRichard berdampak terhadap persiapan para atlet nasional jelang Asian Games 2018.
Asosiasi mantan-mantan atlet Indonesia yang mewakili Merah-Putih dalam ajang Olimpiade itu lembaga baru yang menggantikan Prima harus menaruh perhatian besar terhadap persiapan para atlet nasional jelang Asian Games. “Kami ingin melihat lebih banyak lagi atlet Indonesia yang mengikuti Olimpiade. Biarkan mereka berlatih dengan tenang tanpa ada kegaduhan pembentukan lembaga-lembaga olahraga,” ujar Richard.