TANGERANG (IndependensI.com) – Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) menghadirkan ratusan produk usaha kecil menengah (UKM) berkualitas tinggi dalam pameran Mal to Mal di Mal Aeon BSD City, Tangerang, pada 15-19 November 2017.
Kemendag menekankan produk-produk UKM yang dipamerkan memiliki kualitas sejajar dengan produk-produk yang kerap ditemui di pusat-pusat perbelanjaan.
Dirjen PDN Tjahya Widayanti saat meresmikan Pameran Mal to Mal, hari ini, Rabu, (15/11), di Mal Aeon BSD City mengatakan, Produk-produk UKM berkualitas ini sudah melalui seleksi ketat. Semua produk memiliki daya saing tinggi sehingga layak ditampilkan di mal-mal terkemuka.
“Pameran Mal to Mal kali ini mengambil tema Houseware & Gift. Produk-produk kreasi UKM yang dipamerkan memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri. Selain itu, produk-produk ini juga menggunakan bahan baku lokal atau pun bahan daur ulang”, kata Tjahya.
“Hasil kreasi para pelaku usaha kita sangat menarik. Produk dari bahan baku yang selayaknya sudah menjadi limbah seperti cangkang telur, kulit kerang, kulit jagung, serta bahan baku lokal lainnya yang ada di sekitar kita bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi,” imbuh Tjahya
Menurut Tjahya, program Mal to Mal adalah wujud komitmen Pemerintah dalam meningkatkan akses pasar bagi produk-produk dalam negeri. Untuk itu, Kemendag menggandeng Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Pengelola Mal AEON BSD City dalam pameran Mal to Mal 2017 ini.
Tjahya juga menambahkan, Kemendag terus memberi peluang bagi UKM untuk memperkuat eksistensi produk-produk mereka di mal-mal terkemuka di Indonesia. Menurutnya, produk UKM harus bisa bersaing dengan produk mal. Apalagi mal-mal saat ini banyak menyediakan produk gaya hidup untuk masyarakat urban, sehingga peluang produk UKM mendapat perhatian konsumen makin tinggi.
“Mal-mal semakin kreatif meningkatkan daya tarik masyarakat untuk berbelanja. Peluang produk UKM dalam program Mal to Mal ini akan semakin baik,” katanya.
Tjahya berharap pameran Mal to Mal dapat memotivasi para pelaku kreasi produk Houseware & Gift untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka melalui pemanfaatan bahan baku lokal. Produk mereka juga harus memiliki diferensiasi dan mampu bersaing dengan produk impor sejenis yang diusung merek-merek mancanegara.
“Produk UKM berkualitas, unik, penuh kreativitas, dan inovatif akan menghasilkan produk bernilai tinggi yang siap untuk bersaing tidak hanya di pasar domestik tapi juga di pasar internasional,” imbuh Tjahya.
Tjahya berharap produk hasil kreasi para pelaku UKM dapat ditingkatkan jejaring pemasarannya. “Produk UKM yang berkualitas seperti ini harus semakin ditingkatkan pemasarannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam,” pungkas Tjahya.