JAKARTA (IndependensI.com) – Harga emas batangan PT Aneka Tambang diperdagangkan pada Jumat (17/11/2017) masih stabil atau sama dengan harga pada Kamis (16/11/2017). Menurut laman logammulia.com, harga di Butik Emas LM Jakarta Gedung Antam yang diumumkan pada Jumat pukul 08.26.24 WIB, emas batangan satu gram senilai Rp633.652, sama dengan harga sebelumnya.
Disebutkan, emas batangan dua gram dihargai Rp613.472 per gram menjadi Rp1.226.944, sedangkan emas batangan 2,5 gram dihargai Rp609.436 per gram menjadi Rp1.523.590. Sedangkan harga emas batangan lima gram dihargai Rp604.391 per gram menjadi Rp3.021.955, sedangkan emas batangan 10 gram dihargai Rp596.824 per gram menjadi Rp5.968.235.
Emas batangan 25 gram dihargai Rp591.274 per gram menjadi Rp14.781.850, sedangkan emas batangan 50 gram dihargai Rp588.247 per gram menjadi Rp29.412.350.
Dalam laman resmi PT Aneka Tambang tersebut juga menyebutkan harga tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan Pasal 22 sebesar 0,9 persen. Harga jual kembali emas batangan juga di angka yang sama yaitu Rp556.000 per gram.
Minyak Dunia Kelebihan Pasokan
Di bagian lain, harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor mengkhawatirkan berlanjutnya kelebihan pasokan global. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 0,19 dolar AS menjadi menetap di 55,14 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, turun 0,51 dolar AS menjadi ditutup di 61,36 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak telah tergelincir dari level tertinggi dua tahun karena pasar khawatir bahwa persediaan minyak mentah AS yang meningkat berpotensi merusak usaha Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memperketat pasar.
Persediaan minyak mentah AS naik 1,9 juta barel pada pekan yang berakhir 10 November, menjadi 459,0 juta barel, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (15/11/2017), lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Para analis mengatakan, kenaikan cadangan minyak mentah Amerika Serikat dikombinasikan dengan prospek permintaan global yang suram, membuat para investor khawatir tentang kelebihan pasokan global terus berlanjut.
Dalam Laporan Pasar Minyak (Oil Market Report) yang dirilis pada Selasa (14/11), Badan Energi Internasional (IEA) memangkas proyeksi permintaan minyak dunia sebesar 100.000 barel per hari (bph) untuk 2017 dan 2018, menjadi sekitar 1,5 juta barel per hari pada 2017 dan 1,3 juta barel per hari pada 2018.
Lembaga tersebut mengatakan, harga yang lebih tinggi dan temperatur awal musim dingin yang relatif ringan, berkontribusi terhadap revisi turun pada perkiraan permintaan minyak global.
You’ve got great insights about the Article, Thanks and keep up the good work!