BEKASI (IndepemdensI.com)- Kota Bekasi, salah satu dari 24 kota/kabupaten se-Indonesia, sebahai Kota Smart City. Gerakan menuju 100 Smart City 2017 ini digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Dalam sebuah seminar menuju 100 Smart City belum lama ini di Jakarta, Kota Bekasi masuk dalam tahap awal program gerakan menuju 100 Smart City di Indonesia.
Dalam program ini Kemkominfo bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mereka akan memberikan pendampingan dan dukungan agar 24 pemda menuju Kota Bekasi Smart City.
Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu hadir dan mempresentasikan sejauh mana implementasi Smart City di Kota Bekasi. Presentasi itu dilakukan di depan 24 pimpinan daerah.
Syaikhu mengatakan sangat bersyukur Kota Bekasi menjadi bagian dari gerakan menuju 100 smart city di Indonesia. Ia ingin setelah program smart city di Kota Bekasi akan terus berkembang dan semakin baik sebagai bagian dari pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.
“Program yang ada terus berlanjut semakin baik terlebih mendapat pendampingan Kemkominfo dalam penerapan smart city ini,” ucapnya.
Kota Bekasi ujarnya memiliki aplikas Pengaduan Online Terpadu (POT). Lewat POT masyarakat Bekasi bisa menyampaikan informasi dan masukan terhadap pemerintah Bekasi.
Aplikasi tersebut merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan Diskominfostandi Kota Bekasi. Aplikasi tersebut berfungsi bagi masyarakat memberikan informasi kepada pemerintah.
Syaikhu mengungkapkan, penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemerintah.
“Pemanfaatan teknologi informasi menjadi sebuah keharusan dalam rangka memberikan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat”, terang Syaikhu.
Selain Aplikasi POT, Pemerintah Kota Bekasi juga menggunakan aplikasi Smart Online Reporting and Observation Tool (SOROT). Masyarakat yang sudah registrasi, bisa langsung mememberikan informasi.
Semua informasi tersebut akan langsung masuk ke ruang kerja wali kota. Cukup di ruang kerjanya, lewat satu aplikasi, kepala daerah bisa langsung mengakses segala keluhan dan informasi yang disampaikan rakyatnya.
Pemerintah Kota Bekasi sendiri dapat melihat semua laporan masyarakat lewat dashboard Patriot Operation Centre (POC). Semua laporan yang masuk kemudian diteruskan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dalam tubuh OPD juga sudah dibentuk Unit Reaksi Cepat (URC.) untuk langsung menindaklanjuti berdasarkan laporan yang masuk.
“Untuk menunjang aplikasi, Pemkot Bekasi pun menyediakan line telepon. Masyarakat bisa mengakses 24 jam 1500444 untuk menyampaikan informasi yang kemudian akan ditindak lanjut oleh OPD atau URC bidang terkait,” Syaikhu menambahkan.
Aplikasi lainnya yang dibuat Pemkot Bekasi ialah Sistem Penanggulangan Kegawatdaruratan Terpadu (SPGDT) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Sirine (Sistem Rujukan Online), dan Si Tik Tik (Sistem Informasi Jentik oleh Jumantik). Yang terakhir ini berfungsi mendeteksi keberadaan nyamuk aedes agepty.
Melalui aplikasi ini, petugas juru pemantau jentik (Jumantik) akan melaporkan hasil pantauannya. Hasil pantauan ini secara realtime akan diterima di POC dan diteruskan ke URC Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti. (jonder sihotang)