JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyakini dengan meperkuat kolaborasi dalam bidang Iptekin dan Dikti antara negara Indonesia dan Tiongkok, sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar pertama dan keempat di dunia, dapat menjadi pionir dalam pengembangan iptek dan inovasi dunia pada acara Sinergi Kerjasama Iptek dan Inovasi dalam “Indonesia-China Science, Teknology and Innovation Cooporation Forum” di Auditorium Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Forum kerjasama ini menjadi pertukaran pandangan, diskusi insentif, rencana kolaborasi inovatif dan efektif untuk lebih mengefektifkan kerjasama kedepan dalam berbagai bidang seperti Bioteknologi, Sains Tekno Park (STP), Teknologi Transfer, Penguasaan Teknologi Nuklir untuk maksud damai dalam bidang Energi (HTGR-High Teknologi Gas Cooled Reactor), Talented Young Scientist Program, ITC Talents Fostering Program, Agricultural Scinces.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir (duduk kanan) menandatangani nota kerjasama Sinergi Kerjasama Iptek dan Inovasi dalam “Indonesia-China Science, Technology and Innovation Cooperation Forum” Perkuat Daya Saing Bangsa dengan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Rakyat Tiongkok Wan Gang (duduk kiri) disaksikan Wakil PM Republik Rakyat Tiongkok Liu Yandong (berdiri kiri) dan Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan agam Kemenko PMK Agus Sartono (berdiri kanan) pada “Indonesia-China Science, Technology and Innovation Cooperation Forum di Auditorium Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (27/11/2017).