JAKARTA (IndependensI.com) – Jika Anda tengah berpikir untuk memutuskan memiliki hunian sendiri dalam waktu dekat, ada baiknya Anda memperhatikan hal-hal berikut ini.
Apabila Anda merupakan karyawan pada umumnya dan telah bekerja sekitar delapan hingga sepuluh tahun, tabungan yang Anda miliki tak jauh berkisar dari angka Rp150 juta hingga Rp200 juta.
Dengan uang tunai sebesar itu, rasanya hampir tak mungkin untuk membeli hunian di ibukota Jakarta pada pertengahan tahun 2017. Dalam kondisi seperti ini, makelar yang menjual hunian akan menyarankan untuk mengambil kredit pemilikan rumah. Salah satu kredit pemilikan rumah yang terkenal akan bunga rendahnya, adalah dari bank yang ternama di Asia.
Bank satu ini memang luar biasa pelayanannya. Jika Anda berniat mengambil kredit dari bank ini, sebagai konsumen Anda akan lebih banyak yang aktif bertanya mengenai syarat pengurusan kredit, uang yang harus dibayarkan sebagai biaya pengurusan kredit hingga proses yang harus Anda alami sebagai calon peserta kredit.
Luar biasanya, bank satu ini bisa tiba-tiba langsung memutuskan Anda tidak layak mengambil kredit. Biasanya alasan yang diberikan karena penghasilan tetap Anda tidak mencukupi, dan hal tersebut sudah merupakan keputusan komite. Sebuah lembaga yang Anda tak pernah mengetahui wujud, dan Anda tidak dapat menggugat keputusannya, dan berinteraksi dengannya.
Padahal ketika pengurusan kredit ini, sejumlah data mereka minta. Mulai dari penghasilan tidak tetap, hingga penghasilan tidak tetap. Bahkan juga sejumlah data karyawan, kependudukan, rekening semua yang dimiliki. Sehingga artinya, Anda baru saja membuka semua data Anda kepada pihak bank, yang kita tidak tahu peruntukkan selanjutnya.
Ketika hal tersebut, terjadi mungkin Anda akan disarankan mencoba bank lain oleh sejumlah rekan Anda atau dari makelar Anda sendiri. Mulai yang bernuansa nasional maupun luar negeri. Proses yang Anda lalui pun bukan berarti lebih sederhana, justru sama merepotkannya.
Ingatlah, untuk pengurusan kredit Anda akan diminta dana berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta.
Walaupun akhirnya Anda berhasil mendapatkan dari salah satu bank lain nantinya, Anda tetap perlu berhati-hati. Mengapa demikian?
Ingatlah, untuk pengurusan kredit Anda akan diminta dana berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Mungkin kesannya terlihat kecil, namun jika Anda gagal mendapatkan kredit dari sekitar empat atau lima bank? Anda sudah kehilangan sekitar Rp5 juta. Kemudian berapa banyak orang yang mengurus kredit, namun tidak dapat menikmati fasilitas layanan ini? Silakan Anda kalkulasikan sendiri.
Apakah kerugian Anda berakhir sampai di sana? Jangan lupa, data Anda seolah dibuka untuk seluruh divisi di bank itu. Sehingga bersiaplah, telepon Anda akan sibuk terus berbunyi karena tawaran beragam layanan. Mulai dari kartu kredit dan hal-hal lainnya.
Lalu bagaimana dengan para sales kredit kepemilikan rumah yang sebelumnya berperilaku manis kepada Anda? Ketika proses Anda dihentikan, uang Anda sudah disetorkan selesai. Nomor teleponnya hanya akan berubah bagaikan operator yang menjawab dengan jawaban yang telah disiapkan mesin sebelumnya. (Abel Dally)