Virus Flu Menyebar di 36 Negara Bagian Amerika Serikat

Loading

WASHINGTON (IndependensI.com) – Virus influensa menyerang warga negara Amerika Serikat dalam beberapa waktu terakhir.  Jumlah negara bagian AS yang melaporkan penyebaran flu melonjak dari 23 negara bagian sebelumnya menjadi 36 negara bagian pada pekan lalu.

Demikian dilaporkan Pusat Pemantauan dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Jumat (29/12/2017). “Kejadian influenza musiman meningkat tajam di Amerika Serikat,” kata CDC di dalam satu laporan yang mencakup akhir pekan 23 Desember 2017 sebagaimana dipantau di Jakarta, Sabtu (29/12/2017) pagi.

“Virus H3N2 terus menyebar.” Menurut CDC, kegiatan influenza yang menyebar dilaporkan di Alabama, Arizona, Arkansas, California, Colorado, Connecticut, Florida, Georgia, Idaho, Illinois, Indiana, Kansas, Kentucky, Louisiana, Maryland, Massachusetts, Minnesota, Mississippi, Missouri, Montana, Nebraska, New Mexico, New York, North Dakota, Ohio, Oklahoma, Oregon, Pennsylvania, South Carolina, South Dakota, Texas, Virginia, Washington, West Virginia, Wisconsin, dan Wyoming.

“Menyebar” berarti lebih dari 50 persen wilayah geografis di dalam satu negara bagian AS melaporkan kegiatan flu.

Sejak 1 Oktober, 2.485 orang telah dilaporkan dirawat di rumah sakit setelah dikonfirmasi oleh laboratorium terserang influenza. Itu ditafsirkan sebagai secara keseluruhan 8,7 dari 100.000 orang dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat, kata CDC. Proporsi kematian yang disebabkan oleh radang paru-paru dan influenza ialah dua persen selama akhir pekan pada 9 Desember, kata CDC.

Namun fakta menyebarnya virus H3N2 di sejumlah negara bagian AS ini dinilai oleh kalangan tertentu sebagai upaya pengalihan isu di dalam negeri pasca pengumuman Donald Trump tentang Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Dengan adanya kasus flu yang menyebar di 36 negara bagian tersebut, maka konsentrasi masyarakat Amerika Serikat sedikit beralih ke masalah penyakit flu tersebut.

Amerika Serikat mendapat tekanan berat dari seluruh dunia pasca pengumuman Presiden Donald Trump tentang Yerusalem menjadi Ibu Kota Israel. Tekanan juga datang dari dalam negeri AS. Sejumlah komunitas malah mendatangi properti milik Donald Trump serta melakukan unjuk rasa sekaligus pelecehan terhadap Donald Trump dengan membokongi Gedung Trump tersebut. (antara/xinhua/oana)