JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan jalan tol dari Merak-Surabaya sepanjang 929,7 km dapat beroperasi pada akhir tahun 2018. Tol tersebut merupakan bagian dari Tol Trans Jawa sepanjang 1.167 km yang akan menghubungkan dari Merak hingga Banyuwangi.
“Pada Juni 2018 diharapkan juga bisa digunakan secara fungsional mendukung kelancaran arus mudik lebaran. Progres pembebasan tanah juga baik dan ditargetkan selesai seluruhnya akhir Januari 2018. Tinggal percepatan konstruksinya kita lakukan,” jelas Menteri usai menghadiri Rapat Koordinasi progres pembangunan dan penyelesaian Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Percepatan pembangunan jalan tol sebagai bagian dari sistem jaringan jalan nasional merupakan langkah nyata mewujudkan Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam meningkatkan produktivitas rakyat, daya saing bangsa dan mendorong kemajuan peradaban bangsa.
Tol Trans Jawa dibutuhkan guna mengurangi biaya logistik dan meningkatkan kelancaran konektivitas di Pulau Jawa yang memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Ditambahkan Menteri Basuki, koordinasi antara Kementerian PUPR dengan Kementerian dan Lembaga lainnya seperti Kementerian BUMN, Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Kejaksaan yang telah membentuk Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan (TP4) dilakukan secara rutin guna mengatasi kendala di lapangan dan mempercepat penyelesaiannya.
Beberapa ruas tol yang ditargetkan selesai dan beroperasi 2018 yakni di ruas tol Pejagan-Pemalang untuk seksi Brebes Timur-Pemalang (38 Km) target operasi Maret 2018, Pemalang-Batang (39 Km) operasi Juli 2018, Batang-Semarang (75 Km) operasi Mei 2018, Semarang-Solo dari Salatiga-Kertosuro (33 Km) operasi Juli 2018, Solo-Ngawi (90 Km) operasi akhir Januari 2018, Ngawi-Kertosono (87 Km) dari Ngawi-Nganjuk (50 Km) operasi Januari 2018 dan untuk Saradan-Kertosono (37 Km) operasi Desember 2018.
“Ada ruas tol yang menghadapi masalah teknis seperti di Pemalang-Batang yang berada pada hamparan tanah lunak sehingga harus menggunakan teknologi vakum seperti yang diterapkan pada ruas tol Palembang-Indralaya dan Pekanbaru-Dumai,” kata Menteri Basuki.
Sementara itu untuk Tol Trans Sumatera juga terus dilakukan percepatan dan sebanyak 3 ruas telah diresmikan tahun 2017 yakni Palembang-Indralaya Seksi 1 (7,75 km) Medan-Binjai Seksi 2-3 (10,6 km) dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (41,6 km). Ruas Tol Trans Sumatera yang akan diresmikan dalam waktu dekat adalah ruas Pelabuhan Bakauheni – Interchange Desa Hatta (8,9 km) yang merupakan bagian dari Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar (140,9 km).