Kementerian PUPR Perbaiki 32.625 Unit Selama 2016-2019

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) diantaranya melalui pembangunan rumah susun, rumah khusus, dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Upaya tersebut untuk mencapai target Program Satu Juta Rumah setiap tahunnya yang dicanangkan Presiden Joko Widodo di Unggaran, Semarang pada 29 April 2015 lalu.

Melalui program BSPS atau yang dikenal dengan istilah bedah rumah, dalam kurun waktu 4 tahun (2015-2018), telah meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni sebanyak 494.169 unit. “Hal ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak bagi MBR. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Untuk lebih meningkatkan kualitas program BSPS, Pada tahun 2018, Program BSPS dikembangkan menjadi bagian Program Padat Karya Tunai dimana komponen dana bantuan tidak hanya belanja material dan peralatan namun juga terdapat komponen upah.  Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No. 158 tahun 2019 dana BSPS untuk dua kategori yakni Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya (PKRS) dan Pembangunan Rumah Baru Swadaya (PBRS).

Untuk peningkatan kualitas rumah dibagi lagi menjadi dua kategori yakni untuk tingkat provinsi dengan porsi anggaran Rp 17,5 juta yang terdiri dari komponen bahan bangunan Rp 15 juta dan upah kerja Rp 2,5 juta dan untuk kategori khusus pulau-pulau kecil dan pegunungan di Provinsi Papua dan Papua Barat sebesar Rp 35 juta terdiri komponen bahan bangunan Rp 30 juta dan upah kerja Rp 5 juta. Sementara untuk skema rumah baru besaran bantuannya yakni Rp 35 juta terdiri dari komponen bahan bangunan Rp 30 juta dan upah kerja Rp 5 juta.

Dalam kurun 2016-2018, Program BSPS di Provinsi Jawa Timur telah menyentuh 22.225 unit dengan rincian tahun 2016 sebanyak 4.165 unit, tahun 2017 sebanyak 6.496 unit dan tahun 2018 sebanyak 11.564 unit rumah melalui BSPS dan NAHP (National Affordable Housing Program). Salah satu lokasi pelaksanaan Program BSPS tahun 2018 adalah di Desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dengan jumlah rumah yang diperbaiki sebanyak 153 unit. Setiap rumah mendapatkan dana stimulan untuk peningkatan kualitas rumah sebesar Rp 15 juta.

Pada tahun 2019 Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyediaan Perumahan terus melanjutkan program BSPS dengan target 10.400 unit rumah tidak layak huni yang tersebar di 18 kabupaten/kota yang akan diperbaiki sehingga total menjadi 32.625 unit.

Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun rumah susun (Rusun) dan rumah khusus di Jatim. Rusun yang dibangun dalam kurun waktu 4 tahun (2015-2018) sebanyak 18 tower yang tersebar di 13 Kabupaten/Kota yang diperuntukan bagi MBR, pekerja industri, PNS, Nelayan, Mahasiswa dan Santri. Misalnya Rusun mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Tulungagung, Rusun Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan Rusun MBR di Mojokerto. Pada tahun 2019, Kementerian PUPR menargetkan 10 tower lagi untuk dibangun yang tersebar di 9 Kabupaten/Kota di jawa Timur.

Sementara pembangunan rumah khusus diperuntukan bagi nelayan, eks transmigran dan korban dampak sosial. Sebanyak 200 unit rumah khusus dibangun tahun 2017-2018. Tahun 2019 akan dibangun rumah khusus sebanyak 40 unit.