BOGOR (Independensi.com) – Untuk pertama kalinya, Wali Kota Bogor yang juga petahana dalam Pilkada 2018 Bima Arya Sugiarto, memperkenalkan bakal calon wakilnya kepada masyarakat. Sambil berolahraga pagi bersama di pedestrian seputar Kebun Raya Bogor, Minggu (07/01/2018), Bima Arya menjelaskan seputar Kota Hujan tersebut kepada bakal calon (balon) wakil wali kota Bogor Dedie A. Rachim.
”Bu, perkenalkan ini calon wakil walikota Bogor, Bapak Dedie A Rachim,”ujar Bima kepada sejumlah ibu-ibu yang sedang mendampingi anak-anaknya bermain di Lapangan Sempur, Kota Bogor.
Olahraga pagi dimulai pukul 07.00 WIB menyusuri pedestrian Kebun Raya Bogor hingga berakhir di Lapangan Sempur. Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Pilkada Bogor 2018, Bima Arya dan Dedie, menyapa masyarakat dalam setiap momentum yang dilakukan bersama.
Bima dan Dedie tampil mengenakan kaos seragam berwarna putih berlengan hitam dengan tulisan “Bala Badra” di pungung yang merupakan singkatan dari nama “Bima dan Dedie A Rachim”.
“Ini Kang Dedie, putra asli Bogor, besar di Bogor, berkiprah nasional,” kata Bima.
Bima merasa optimistis untuk bersanding dengan Dedie berdasarkan pertimbangan yang matang, baik secara profesional maupun spiritual.
Menurut Bima, proses perkenalan mereka cepat dan singkat. Dari sekian banyak nama yang masuk, Bima memilih Dedie mewakilinya untuk meneruskan masa jabatan.
“Dan berdasarkan proses spiritual saya, saya meyakini beliau (Dedie, red.) sebagai sosok yang mendampingi saya melanjutkan tugas-tugas,” kata Bima.
Selain alasan kedekatannya dengan Dedie, Bima ingin menata pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) lebih efektif dan transparan. “Banyak capaian yang terus terang saya merasa belum puas. Terutama, reformasi birokrasi, pengelolaan APBD,” paparnya.
Pada masa jabatan periode pertama, Bima mengklaim sudah ada kemajuan dalam pengelolaan APBD dengan prinsip efisiensi. Namun ia juga mengakui masih banyak anggaran yang penggunaan tidak jelas.
Ke depan bersama Dedie, Bima inginkan pengelolaan belanja daerah lebih baik lagi.
“Nggak boleh alokasi lagi untuk honor, anggaran 2.000 kegiatan per tahun harus dikawal betul dan dikhususkan untuk warga. Uang rakyat harus kembali ke rakyat. Kemiskinan, pendidikan kesehatan akan kita genjot,” kata dia.
Menangapi tantangan Bima, Dedie mengaku siap membantu membenahi Kota Bogor dan memajukan daerah tempatnya di besarkan. “Tentu saya siap membantu kang Bima. Saya sudah mengundurkan diri (KPK-red), itu tanda bukti kesiapan saya,” tegasnya.
Sebelum menerima pinangan Bima Arya, Dedie A. Rachim menjabat sebagai Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antara Komisi dan Instansi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dijelaskan Bima, saat ini sudah ada empat partai yang mendukung pencalonannya, yakni PAN, Demokrat, Golkar, dan Nasdem. Masih ada dua partai lagi yang siap mengusung. “Saat ini sudah ada 16 kursi,” kata Bima. (Periksa Ginting)