JAKARTA (Independensi.com) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (22/1/2018) dibuka menguat sebesar 4,48 poin seiring dengan optimisme pasar terhadap ekonomi nasional.
IHSG BEI dibuka menguat 4,48 poin atau 0,06 persen menjadi 6.495,389. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,14 poin (0,10 persen) menjadi 1.101,33.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Senin mengatakan pandangan investor terhadap ekonomi nasional yang kondusif masih menjadi salah satu faktor positif bagi pergerakan IHSG.
“Pernyataan Bank Indonesia yang meyakini resiliensi perekonomian Indonesia kian membaik menjaga optimisme pasar,” kata Nico.
Ia mengemukakan bahwa hal itu ditandai dengan pencapaian inflasi yang rendah sesuai target dalam tiga tahun terakhir, neraca transaksi berjalan pada tingkat yang sehat, aliran masuk modal asing yang tinggi, nilai tukar rupiah yang stabil, cadangan devisa yang mencapai rekor tertinggi, serta stabilitas sistem keuangan yang terjaga.
“Di tengah situasi itu, terbuka peluang untuk pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih kuat dan berkelanjutan,” katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, terjadinya penghentian sementara atau “shutdown” operasional pemerintahan di Amerika Serikat dapat berpotensi mempengaruhi indeks saham global serta dampaknya bagi IHSG.
“Ditambah faktor teknis IHSG mengindikasikan apresiasi terbatas,,” katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 17,21 poin (0,07 persen) ke 23.790,85, indeks Hang Seng menguat 25,24 poin (0,08 persen) ke 32.280,13 dan Straits Times melemah 0,78 poin (0,02 persen) ke posisi 3.549,58. (ant)