JAKARTA (IndependensI.com) – Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengatakan, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan laut menyiapkan 58 (lima puluh delapan) pelabuhan singgah dan 3 (tiga) pelabuhan pangkal/muat untuk mendukung penyelenggaraan program tol laut tahun 2018.
Menurut Dirjen Agus, penetapan jumlah pelabuhan pangkal/muat dan pelabuhan singgah dilakukan agar penyelenggaraan tol laut dapat tepat sasaran, tepat guna dan memiliki manfaat bagi masyarakat banyak.
Perlu diketahui sebelumnya, tahun 2017 Kementerian Perhubungan menetapkan Pelabuhan pangkal/muat sebanyak 3 (tiga) pelabuhan dan pelabuhan singgah sebanyak 40 (empat puluh) pelabuhan.
Sementara itu, Direktur Lalulintas dan Angkutan Laut, Dwi Budi Sutrisno mengatakan bahwa Ditjen Hubla telah mengevaluasi pelaksanaan program tol laut sepanjang tahun 2017.
Terkait voyage kapal tol laut di tahun 2017, Ditjen Hubla mencatat realisasi voyage mencapai 152 kali dengan target voyage 245 kali atau tercapai 62% dari target voyage tahun 2017.
Sedangkan realisasi muatan berangkat tol laut tahun 2017 adalah 212.865 ton atau terealisasi 41.2% dari target tahun 2017 sebesar 517.200 ton.
“Adapun realisasi muatan balik tol laut tahun 2017 sebesar 20.274 ton, jauh dari target di tahun 2017 sebesar 517.200,” ujar Dwi Budi.
Melihat hasil evaluasi penyelenggarakan program tol laut di tahun 2017, Ditjen Perhubungan Laut melakukan penambahan trayek tol laut menjadi 15 trayek dan pelabuhan singgah di tahun 2018 dengan mengoptimalkan rute trayeknya menggunakan skema pengumpul dan pengumpan (hub and spoke).
Di tahun 2018 ini anggaran yang disediakan untuk penyelenggaraan program tol laut sebesar Rp. 447.628.808.000 untuk 15 trayek yang disiapkan oleh Ditjen Hubla.
“Dari 15 trayek yang disiapkan, 8 trayek penugasan dan 7 trayek akan dilelang pada akhir bulan Januari atau awal Februari 2018,” tutup Dwi.
Pelaksanaan tol laut tahun 2018, Pemerintah memberikan penugasan kepada PT. Pelni untuk Trayek T-2, T-4, T6, T-13, T14 dan T15, ASDP untuk trayek T-1 dan T-3. Sedangkan perusahaan pelayaran swasta diberikan kesempatan untuk trayek T-5, T-7, T-8, T-9, T-10, T-11 dan T-12 melalui mekanisme pelelangan umum.
Berikut informasi trayek tol laut di tahun 2018 adalah sbb:
T-1 : Teluk Bayur – P. Nias (Gn. Sitoli) – Mentawai (Sikakap) – P. Enggano – Bengkulu pp
T-2 : Tanjung Priok – Tanjung Batu – Blinyu – Tarempa – Natuna (Selat Lampa) – Midai – Serasan – Tanjung Priok
T-3 : Tanjung Perak – Belang-Belang – Sangatta – Nunukan – Pulau Sebatik (Sungai Nyamuk) – Tanjung Perak
T-4 : (kapal utama) : Tanjung Perak – Makassar – Tahuna – Tanjung Perak; (kapal penghubung) : Tahuna – Kahakitang – Buhias – Tagulandang – Biaro – Lirung – Melangone – Kakorotan – Miangas – Marore – Tahuna
T-5 : (kapal utama): Tanjung Perak – Makassar – Tobelo – Tanjung Perak; (kapal penghubung): Tobelo – Maba – P.Gebe – Obi – Sanana – Tobelo
T-6 : Tanjung Perak – Tidore – Morotai – Tanjung Perak
T-7 : Tanjung Perak – Wanci – Namlea – Tanjung Perak
T-8 : (kapal utama): Tanjung Perak – Biak – Tanjung Perak; (kapal penghubung): Biak – Oransbari – Waren – Teba – Sarmi – Biak
T-9 : Tanjung Perak – Nabire – Serui – Wasior – Tanjung Perak
T-10 : Tanjung Perak – Fak Fak – Kaimana – Tanjung Perak
T-11 : (kapal crossing): Tanjung Perak – Timika – Agats – Merauke – Tanjung Perak
T-12: Tanjung Perak – Saumlaki – Dobo – Tanjung Perak
T-13: Tanjung Perak – Kalabahi – Moa – Rote (Ba’a) – Sabu (Biu) – Tanjung Perak
T-14: Tanjung Perak – Larantuka – Adonara (Terong) – Lewoleba – Tanjung Perak
- Tanjung Perak – Kisar (Wonreli) – Namrole – Tanjung Perak