JAKARTA (Independensi.com) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (5/2/2018) dibuka melemah 39,17 poin terimbas sentimen negatif dari pergerakan bursa saham eksternal.
IHSG BEI ditutup melemah 39,17 poin atau 0,59 persen menjadi 6.637,63, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 10,71 poin (0,96 persen) menjadi 1.101,19.
Analis Binaartha Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa bursa saham di kawasan Asia yang melemah menjadi salah satu faktor negatif bagi pergerakan bursa saham di dalam negeri, investor cenderung melepas sebagian sahamnya sehingga IHSG mengalami tekanan.
“Pergerakan IHSG mengawali pekan dengan pelemahan dimana aksi jual kembali terjadi dengan memanfaatkan penguatan sebelumnya,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pergerakan mata uang rupiah yang mengalami depresiasi terhadap dolar AS juga turut mempengaruhi investor saham di dalam negeri sehingga menahan transaksi beli di pasar saham.
Kendati demikian, ia mengharapkan bahwa sentimen perekonomian dari dalam negeri serta kinerja emiten di BEI yang relatif positif dapat menahan tekanan IHSG lebih dalam.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa sentimen pasar saham yang cenderung terbatas menahan pergerakan IHSG untuk bergerak di area positif.
“Namun, antisipasi atas laporan laba perusahaan yang cukup positif dapat menahan tekanan IHSG lebih dalam,” katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 565,51 poin (2,43 persen) ke 22.709,02, indeks Hang Seng melemah 641,53 poin (1,97 persen) ke 31.960,25 dan Straits Times melemah 44,58 poin (1,26 persen) ke posisi 3.485,47. (ant/eff)