Penyumbang Patung Gereja St Lidwina Pekerjakan Karyawan Muslim

Loading

SLEMAN (IndependensI.com) – Pematung dari Ganjuran, Bantul Fransiskus Asisi (FA) Tri Atmojo menyumbang patung Yesus dan Bunda Maria ke Gereja Santa Lidwina, Stasi Bedog. Dua patung di gereja itu dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab

Fransiskus Asisi Tri Atmojo dikenal dengan nama Pak Bagong bersama dua orang koleganya menyumbang patung. Ia memiliki workshop di dekat gereja Ganjuran yang menghasilkan benda-benda rohani Katholik.

FA Tri Atmojo yang lebih dikenal dengan nama Bagong Patung, memulai usaha pembuatan patung sejak 1994. Namun sebagian besarnya karyawannya adalah Muslim.
Sebelumnya beredar kabar di media sosial yang menyebutkan pematung dari Ganjuran Bantul Pak Bagong yang merupakan seorang Muslim menyerahkan patung Bunda Maria dan Tuhan Yesus untuk Gereja Santa Lidwina Bedog Sleman.

“Padahal foto spontan. Saya isin. Nggak nyangka, kok jadi ke mana-mana. Tapi, ya sudahlah. Sudah terlanjur,” ujarnya Selasa (20/2/2018). Ia buru-buru menambahkan, dua patung yang ia serahkan itu hasil patungan tiga orang termasuk dirinya. Dua orang lainnya, ia sebut Boss dari Surabaya yang sudah sering nyumbang ke mana-mana. Dua orang itu tidak ingin namanya disebut. “Mereka pelanggan saya,” kata Bagong.

Tri Atmojo mengatakan keinginan menyumbangkan dua patung itu sebenarnya hanya reaksi spontan, ketika pada Minggu siang (11/2/2018) melihat siaran televisi yang memberitakan teror di Gereja Santa Lidwina, Stasi Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman. Tayangan televisi itu menunjukkan patung Yesus dan Bunda Maria rusak akibat ditebas pedang.

Patung Yesus dan Bunda Maria ukuran tinggi 180 cm, kebetulan memang tersedia stock di studio produksinya. Dua patung itu baru selesai dibuat sekitar dua minggu sebelumnya. “Saya membawa patung ukuran 180 memang standar untuk gereja. Sedang yang dirusak kemarin ukuran untuk kapel, 130,” kata Bagong yang sempat kuliah di ISI Yogya Jurusan Kriya walau tidak selesai.