JAKARTA (Independensi.com) – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, Senin (26/2/2018), meminta Indonesia meningkatkan pertumbuhan dan menyalurkan pendapatan ke pengeluaran pembangunan lebih banyak untuk membantu menciptakan lapangan kerja, yang terus berkembang.
Setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada awal perjalanan seminggu ke Indonesia, Lagarde memuji manajemen ekonomi dan kebijakan nasional lebih kuat.
“Perekonomian Indonesia tetap terbukti tangguh dengan kinerja ekonomi dan berpeluang baik,” katanya dalam pernyataan, yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut.
Namun, dalam beberapa tahun belakangan, Indonesia berjuang untuk mendapatkan pertumbuhan melampaui lima persen, di tengah permintaan konsumen dan investasi langsung asing.
Pertumbuhan PDB gagal memenuhi target anggaran pemerintah sebesar 5,2 persen tahun lalu dan IMF meramalkan bahwa Indonesia, yang menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara, akan tumbuh sebesar 5,3 persen pada 2018.
Lagarde mengatakan bahwa dia dan Presiden Jokowi membahas pentingnya mencapai pertumbuhan potensial yang lebih tinggi untuk membantu menciptakan lapangan kerja.
“Upaya ini memerlukan mobilisasi pendapatan untuk membiayai pengeluaran pembangunan dan mendukung reformasi di pasar produk, tenaga kerja dan keuangan,” katanya.
Dalam tinjauan tahunan terakhir mengenai kebijakan Indonesia, IMF mengatakan bahwa pemerintah harus fokus pada pembiayaan infrastruktur dengan pendapatan domestik untuk menghindari penumpukan hutang luar negeri.
Lagarde, yang kunjungannya dilakukan dua dasawarsa setelah penjaminan utang IMF yang keras di Indonesia, memuji pranata perawatan kesehatan negara yang sangat diperluas selama kunjungan di rumah sakit.
Presiden Jokowi juga mengajaknya berbelanja di pasar tekstil Jakarta yang padat, bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Kepala IMF pada Selasa dijadwalkan menghadiri konferensi ekonomi, yang menampilkan para bankir dan pejabat lain dari negara ASEAN, dengan fokus pada model pertumbuhan baru dan menyesuaikan diri dengan teknologi yang berubah dengan cepat.
Dia juga berencana mengunjungi Yogyakarta dan pulau Bali, tempat IMF akan mengadakan pertemuan tahunannya pada Oktober. (ant/eff)