KLATEN (Independensi.com) – Kementerian BUMN bersama sejumlah BUMN kembali melaksanakan kegiatan padat karya tunai. Setelah beberapa hari lalu di Walini, Bandung, kini pelaksanaan program ini berlokasi di Klaten, Jawa Tengah.
Hadir dalam pelaksanaan program padat karya tunai di Klaten ini adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Pejabat Eselon 1 Kementerian BUMN dan sejumlah Direksi BUMN.
Padat karya tunai di Klaten kali ini dilaksanakan di tiga desa yaitu desa Gondang, Sajen dan Gunung Gajah. BUMN yang menyelenggarakan kegiatan ini seperti PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Jasa Raharja (Persero) dan PT PP (Persero) Tbk.
Padat karya tunai di Klaten ini setidaknya melibatkan 200 orang dalam satu lokasi dan dikerjakan dalam waktu dua hari. Di Desa Gondang, kegiatan padat karya tunai ini seperti pengerasan jalan dengan menggunakan betonisasi dan renovasi sekolah SDN 1 Gondang. Untuk di Desa Gunung Gajah, kegiatan yang dilakukan adalah pengerasan jalan dan renovasi masjid. Sedangkan di desa Sajen kegiatannnya pemasangan lampu jalan sederhana dan perbaikan saluran irigasi.
“Adanya program padat karya tunai bisa membantu ekonomi masyarakat serta membangun infrastruktur yang perlu dapat perhatian,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Klaten, Sabtu (24/3/2018).
Kegiatan di Desa Gondang didukung oleh PTPN IX, PTPN X dan BRI. Sementara di Desa Gunung Gajah diselenggarakan oleh Perum Perhutani. Sedangkan di Desa Sajen didukung oleh Bank Mandiri, PT PP dan Jasa Raharja.
Di lokasi, Menteri Rini tak canggung-canggung untuk turut bekerja bersama masyarakat sekitar. Seperti di SDN 1 Gondang, Rini bersama siswa-siswi SDN mengecat dinding kelas dan ikut terlibat dalam kegiatan warga memperbaiki saluran irigasi.
Program padat karya tunai ini sebenarnya merupakan arahan langsung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dengan adanya program ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dan juga memberikan pendapatan tambahan, khususnya di pedesaan.
Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan, program ini dijalankan mengingat masih banyak masyarakat yang menganggur.
“Tahun ini Padat Karya Tunai, Padat Karya Cash. Untuk apa, kita melihat pengangguran masih banyak di desa maupun kota,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, program itu efektif dalam mendorong lapangan pekerjaan. Di sisi lain, infrastruktur di wilayah juga terbangun. Masyarakat yang terlibat dalam program padat karya tunai ini nantinya akan dibayar secara harian. (Humas BUMN)